Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Utama yang Membuat Brand Lokal Sulit Bertahan

Kompas.com, 22 Juni 2023, 07:29 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekarang ini, masyarakat Indonesia sudah semakin mempercayai kualitas brand lokal.

Hari demi hari, banyak produk --terutama fesyen dan kecantikan-- dari brand lokal sukses di pasaran karena harga yang terjangkau serta kualitas yang tidak kalah bagus dari brand luar.

Meski memiliki revenue atau pendapatan yang menjanjikan di awal bisnis, tak sedikit brand lokal yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dan hilang.

Hal ini diungkapkan Achmad Alkatiri, founder dan CEO Hypefast dalam diskusi "Mengupas Tren Brand Lokal 2023".

Berdasarkan data yang diambil dari 5.000 sampel brand lokal di Indonesia, Hypefast menemukan sekitar 80 persen sampel memiliki revenue di bawah Rp 500 juta per bulan, dan hanya sedikit sampel yang memperoleh pendapatan di atas itu.

Mengacu pada fakta tersebut, Achmad menjelaskan bahwa brand lokal bisa bertahan jika menerapkan kecepatan dalam berinovasi. Sayangnya, hal ini tidak mudah dilakukan.

"Masalah paling besar dari teman-teman brand lokal sebenarnya disebabkan oleh ego brand founder. Mereka selalu merasa apabila mereka suka produknya, customer mereka bakal suka. Padahal tidak," ungkap Achmad di Jakarta, Rabu (21/6/2023).

"Rata-rata brand founder berusaha percaya diri pada produknya, tetapi mereka tidak ngobrol dengan customer."

Ia mencontohkan di mana sebuah brand lokal menjual produk sabun seharga Rp 350.000 namun tidak melakukan pendekatan kepada audiens, sehingga produknya sulit laku di pasaran.

"Mungkin ini brand founder yang berasal dari rich background. Ring-nya dia adalah orang-orang yang bisa afford Rp 350.000 untuk sebuah sabun, tetapi mass market di Indonesia kan tidak," lanjutnya.

Apalagi, menurut dia, pertumbuhan brand lokal saat ini diibaratkan sebagai pedang bermata dua.

Achmad Alkatiri, founder dan CEO Hypefast Achmad Alkatiri, founder dan CEO Hypefast

Di satu sisi, masyarakat sudah mempercayai kualitas brand lokal. Namun di sisi lain, ekspektasi masyarakat terhadap brand lokal semakin tinggi.

"Dari data kami terlihat, apa yang terpenting bagi brand lokal bukan hanya mengenai kualitas produk, tetapi juga experience (produknya bagus dan awet), testimoni positif, dan mass market," sambung Achmad.

"Brand lokal yang menyediakan produk premium biasanya memiliki margin lebih besar, tetapi ketika sudah mencapai Rp 1-2 miliar, pendapatan mereka susah naiknya. Sedangkan mass market lebih cepat."

Permasalahan lain yang dihadapi kebanyakan brand lokal adalah sumber daya manusia yang tidak memadai.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau