KOMPAS.com - Buang air kecil di kolam renang sering dianggap perilaku yang menjijikkan namun banyak pula yang melakukannya.
Ada yang beranggapan jika tindakan ini berdampak buruk pada sanitasi pengguna lainnya.
Baca juga: 5 Tips Aman di Kolam Renang bagi Anak dan Orangtua
Untuk mengetahuinya, pertama-tama kita perlu mengetahui apa saja yang ada dalam urine alias air kencing manusia.
Dikutip dari Cleveland Clinic, urine terdiri dari 95 persen air, sementara lima persen sisanya merupakan produk sampingan dari makanan dan minuman yang dicerna, seperti berikut:
Memang, tidak ada satupun substansi di atas hadir dalam jumlah yang dianggap berbahaya dalam urin.
Baca juga: Jangan Pipis Sambil Mandi di Pancuran, Dokter Jelaskan Alasannya
Jadi jika kita buang air kecil di kolam renang, sebenarnya itu tidak terlalu berbahaya.
Kendati demikian, ingatlah bahwa bukan hanya kita yang berpotensi buang air kecil di dalam kolam renang.
Jadi, bayangkan saja berapa banyak air kencing yang ada dalam sebuah kolam renang yang penuh.
Namun, mengapa hal ini perlu diperhatikan?
Urin dari kandung kemih dapat membawa bakteri dari uretra atau alat kelamin.
Memang, bakteri itu umumnya tidak berbahaya dan sebagian besar kolam renang diberi klorin dan bahan kimia lainnya untuk mengurangi risiko penularan penyakit.
Kendati demikian, klorin bisa bercampur dengan hal lain, seperti keringat, kencing, kotoran dan ribuan mikroba yang hidup di kulit.
Baca juga: Tips Melindungi Rambut dari Klorin Jika Hobi Berenang
Bertemunya klorin dengan zat lain itu bisa menyebabkan reaksi kimia yang akan mengurangi jumlah klorin yang akan membunuh kuman.
Selain itu, reaksi kimia ini akan memicu iritasi kimiawi bernama kloramin yang menyebabkan mata merah dan gatal serta iritasi kulit.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya