KOMPAS.com - Lemak kerap dianggap memicu berbagai masalah tubuh seperti kenaikan berat badan dan risiko penyakit.
Akibat konotasi negatif ini, banyak orang berusaha menghindari makanan berlemak sebisa mungkin.
Baca juga: 5 Makanan Berlemak yang Bisa Dikonsumsi Saat Diet
Padahal sebenarnya lemak adalah makronutrien yang juga dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Kuncinya adalah makan dalam jumlah yang tepat dan berkualitas.
Agar tidak terjebak persepsi buruk yang menyesatkan ini, ada baiknya kita memahami soal lemak serta baik buruknya untuk tubuh kita.
Berikut uraiannya,
"Banyak lemak, seperti lemak omega-3, beberapa lemak tak jenuh ganda, dan hampir semua lemak tak jenuh tunggal sangat berguna dalam mencegah penyakit jantung dan meningkatkan daya ingat," kata Karol Watson, M.D., Ph.D., profesor kardiologi di UCLA.
Lemak sehat tersebut bisa didapatkan dalam makanan seperti alpukat, biji-bijian, kacang-kacangan, dan ikan berlemak seperti salmon dan tuna.
Fungsinya termasuk menurunkan kolesterol total dan mengurangi peradangan, yang baik untuk jantung.
Baca juga: Ketahui, 5 Makanan Populer yang Tinggi Lemak Sehat
Sebaliknya, kita harus mewaspadai lemak trans serta sebagian besar minyak biji-bijian seperti minyak jagung, kedelai, biji kapas, dan biji anggur, yang memiliki asam linoleat omega-6 tingkat tinggi.
Kandungan tersebut meningkatkan kolesterol jahat, yang menyebabkan terbentuknya plak di arteri.
Konsumsi lemak tak jenuh, terutama jika menggantikan lemak jenuh dan trans dalam makanan, dapat meningkatkan kerja kolesterol dan melindungi dari penyakit jantung, menurut American Heart Association.
Baca juga: 3 Bahaya Kolesterol Tinggi, Tak Hanya Faktor Penyebab Penyakit Jantung
Penelitian menunjukkan bahwa alpukat berlemak, kacang-kacangan, almond, dan kenari sangat baik untuk menurunkan kolesterol jahat.
Konsumsi lemak tidak akan membuat kita gemuk begitu saja.
Baca juga: Diet Mediterania Vs Diet Rendah Lemak, Mana Lebih Baik untuk Jantung?