Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mitos Soal Lemak yang Tak Perlu Dipercaya Lagi

Kompas.com - 26/06/2023, 06:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber

Faktanya, sebuah studi JAMA tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam penurunan atau penambahan berat badan antara orang yang mengikuti diet rendah karbohidrat yang sehat dan diet rendah lemak yang sehat.

"Sementara lemak memiliki lebih dari dua kali lebih banyak kalori per gram baik protein atau karbohidrat, itu juga memberikan rasa kenyang," kata Sandy Procter, Ph.D., pakar nutrisi di Kansas, soal alasan fakta penelitian itu. 

"Lemak dicerna lebih lambat daripada makanan bebas lemak dan membuat kita merasa kenyang lebih lama setelah kita makan," kata Procter.

Singkatnya, sementara lemak memiliki lebih banyak kalori per porsi, kita perlu makan lebih sedikit untuk merasa puas.

Baca juga: 5 Tips Membakar Lemak Perut dalam 2 Minggu

Produk rendah lemak lebih sehat

Hal ini tidak berlaku jika lemak dalam produk tersebut diganti dengan kandungan gula tinggi.

"Karbohidrat olahan dan gula tambahan dapat menurunkan sensitivitas insulin dan meningkatkan tekanan darah dan trigliserida darah Anda, sejenis lemak yang beredar dalam darah," kata Taylor Wallace, Ph.D. pengajar studi pangan di Universitas George Mason.

Hal tersebut bahkan bisa memicu risiko penyakit jantung sehinggabukan opsi terbaik.

Jika ingin membeli produk rendah lemak, pastikan membaca label nutrisi untuk mengetahui kadar tambahan gulanya.

Baca juga: 7 Langkah Mudah Membaca Label Nutrisi di Kemasan Makanan dengan Benar

Lemak nabati selalu lebih sehat

Lemak plant-based bukan pilihan yang lebih sehat khususnya minyak sawit, minyak inti sawit, dan minyak kelapa yang tinggi lemak jenuh.

“Minyak kelapa adalah salah satu lemak terburuk yang bisa Anda gunakan,” kata Wallace.

Sandwich dan kue cokelat plant-based di Starbucks. DOK. PT SARI COFFEE INDONESIA Sandwich dan kue cokelat plant-based di Starbucks.
Kandungan yang kerap dipakai di produk vegetarian itu secara signifikan meningkatkan kolesterol jahat.

Baca juga: Tips Menerapkan Pola Makan Plant Based Tanpa Menguras Kantong

"Gunakan minyak zaitun atau minyak perilla, yang mengandung asam alfa-linolenat, asam lemak omega-3 yang, dalam uji klinis, ditemukan dapat menurunkan risiko penyakit jantung," kata Steven Gundry, M.D., Rirektur Institut Jantung dan Paru Internasional.

Minyak zaitun sarat dengan polifenol, senyawa tanaman yang benar-benar sehat untuk jantung dan otak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com