Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Kosmetik Ilegal Mengandung Merkuri Masih Beredar, Ini Bahayanya

Kompas.com - 04/07/2023, 07:16 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan 1541 kasus produk kosmetik ilegal di seluruh Indonesia selama tahun 2022.

Berbagai produk tersebut mengandung bahan berbahaya seperti merkuri yang berbahaya untuk kulit.

Baca juga: Sunscreen Mengandung 4-MBC Disebut Tak Masuk Kategori Aman, BPOM Buka Suara

"Bisa menimbulkan berbagai efek negatif dan yang terparah adalah kanker kulit," demikian dikutip dari Instagram BPOM RI.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BPOM RI (@bpom_ri)

Unggahan tersebut juga menampilkan sejumlah kosmetik bermasalah tersebut seperti Tabita, Diamond Cream, dll.

Beberapa merek tersebut sudah cukup dikenal dan berulang kali diingatkan bahayanya namun tetap saja masih beredar di pasaran.

Baca juga: Kandungan Zat dalam Kosmetik Ilegal Bisa Memicu Kanker

Bahaya merkuri untuk memutihkan kulit

Merkuri adalah jenis logam berat dengan sifat oksik, tahan urai dan dapat terakumulasi di dalam tubuh manusia.

Bentuknya cair, berwarna perak, dan hanya menguap di suhu tinggi minimal 375 derajat Celsius.

Merkuri sering dipakai di penambangan emas skala kecil, manufaktur, energi, dan kesehatan.

Meski demikian, merkuri tidak seharusnya digunakan pada tubuh manusia, apalagi dijadikan kandungan kosmetik.

Baca juga: Ciri-ciri Wajah Terkena Merkuri dari Kosmetik dan Efek Samping Lainnya

Sifat merkuri mengakibatkan terhambatnya pembentukan melanin yang terjadi pada tubuh, yang disalahartikan sebagai proses memutihkan kulit dalamw aktu singkat.

Padahal jika dicermati lebih jauh, penggunaan merkuri akan memberikan hasil yang terlihat tidak alami di kulit.

Ilustrasi krim pelembabShutterstock Ilustrasi krim pelembab
Seperti yang dimuat Kompas.com pada 19/09/2020, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr Listya Paramita SpKK menguraikan jika merkuri mengandung senyawa klorida.

Bahan tersebut yang melepaskan asam klorida sehingga menyebabkan pengelupasan pada lapisan epidermis kulit.

Dampak senyawa ini sebenarnya bisa dirasakan dengan adanya sensasi panas di kulit, terasa terbakar dan mengelupas.

"Ini efek dari senyawa ini, jadi makin lama makin tipis kulitnya," jelasnya.

Baca juga: Cara Memutihkan Wajah Paling Murah, Cuma Pakai Es Batu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com