Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/07/2023, 09:14 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Health

KOMPAS.com - Minum kopi berlebihan memang bisa membuat beberapa orang mudah gelisah.

Namun apakah asupan kafein dalam dosis tinggi ini memang berdampak buruk pada kesehatan mental?

Jawabannya, mungkin saja iya.

Baca juga: Trik Membuat Es Kopi Enak seperti di Coffee Shop

"Secara keseluruhan, kafein sering menjadi berita buruk bagi orang-orang yang mengalami kecemasan," kata Susan Bowling, PsyD, seorang psikolog di Women's Health Center di Wooster Branch of Cleveland Clinic.

Hal ini tak lain karena stimulan kuat yang secara alami terkandung dalam biji kopi dapat mempercepat fungsi tubuh sehingga memicu kecemasan.

Kopi bisa memicu kecemasan

"Efek alami kafein merangsang sejumlah sensasi, seperti jantung Anda berdetak lebih cepat, tubuh Anda memanas, laju pernapasan Anda meningkat — semua hal yang meniru kecemasan," kata Bowling.

Baca juga: Cara Menjelaskan Gangguan Kecemasan pada Pasangan dan Mengatasinya

Ilustrasi kecemasan meningkat saat menstruasi.Freepik/Dragos Condrea Ilustrasi kecemasan meningkat saat menstruasi.
"Secara psikologis, sulit bagi pikiran Anda untuk mengenali bahwa ini bukan kecemasan karena rasanya sama."

Menurut National Library of Medicine, tanda-tanda umum kecemasan yang dipicu oleh kafein meliputi:

  • Kegelisahan
  • Gugup
  • Sakit kepala
  • Berkeringat
  • Insomnia

Sementara menurut Food & Drug Administration AS, lebih dari 400 miligram kafein per hari (sekitar 4-5 cangkir kopi) dapat meningkatkan kemungkinan kecemasan dan serangan panik pada orang yang sensitif.

Baca juga: Ini Jumlah Kafein Harian yang Dianjurkan, Termasuk untuk Anak dan Ibu Hamil

Kafein bisa sangat kuat sehingga "gangguan kecemasan yang diinduksi kafein" adalah subkelas dalam DSM-5 Diagnostic Manual of Mental Disorders, kata Bowling.

"Beberapa orang dapat menangani sedikit kafein, dan yang lain sangat sensitif terhadapnya. Ini terutama didasarkan pada genetika Anda," jelasnya lagi.

Menurut sebuah studi tahun 2019 di American Journal of Clinical Nutrition, orang yang sensitif terhadap efek kafein dapat memetabolisme lebih lambat daripada yang lain, yang berarti efeknya bertahan lebih lama di dalam tubuh.

ilustrasi kopi karamel hangatPIXABAY/Kelly Do ilustrasi kopi karamel hangat
Konsumsi kafein secara teratur membuat kita terus-terusan terjebak dalam kondisi tersebut sehingga rentan terhadap perasaan cemas.

"[Mungkin] seseorang mengalami serangan kecemasan, tidak bisa tidur di malam hari karena kecemasan yang disebabkan oleh kafein, merasa sangat berenergi di pagi hari, kemudian minum kopi untuk bangun ... dan kemudian memulai siklus lagi," urai Bowling.

Baca juga: 7 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Minum Kopi di Pagi Hari

Ia menyarankan untuk memahami kondisi tubuh kita dengaan melakukan observasi mini.

"Buat jurnal dampak kafein selama seminggu," jelasnya.

Selain menghitung setiap cappucino dan latte yang diminum, lacak sumber kafein lain yang mungkin kita konsumsi seperti teh, minuman berenergi, soda dan obat pereda nyeri yang dijual bebas.

Minggu berikutnya, hilangkan semua kafein sambil menjaga pola makan dan aktivitas kita tetap sama.

"Bagi orang yang memiliki kecemasan, mereka sering melihat peningkatan dalam tingkat kecemasan mereka," kata Bowling.

Baca juga: 5 Makanan yang Ampuh Redakan Kecemasan Menurut Psikiatri Gizi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com