Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sri Swarmi Jadi Orangtua Asuh Hewan yang "Dibuang" Induknya

Kompas.com - 07/08/2023, 07:09 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial kini diramaikan oleh para influencer yang mengklaim dirinya sebagai pencinta hewan.

Namun agaknya sulit membandingkan rasa cinta tersebut dengan pengabdian yang telah diberikan Sri Swarmi selama ini.

Baca juga: Alshad Ahmad dan Alasan Psikologis Kegemaran Memelihara Hewan Eksotis

Ia adalah zoo keeper alias pengasuh satwa di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Bogor, Jawa Barat yang sudah bekerja selama lebih dari 20 tahun.

"Kalau ada satwa yang tidak dirawat sama induknya, saya akan jadi induk semang bagi bayi satwa itu," katanya.

Sri Swarmi merupakan salah satu pengasuh satwa yang memiliki dedikasi penuh menyatukan cinta dan perlindungan bagi satwa-satwa yang rentan.

Saat ini, ia ditugaskan untuk merawat bayi-bayi satwa dengan kondisi khusus di Animal Hospital, TSI.

"Kebanyakan bayi satwa yang saya rawat memang dibuang induknya karena secara fisik bayi satwa ini lahir tidak sempurna atau cacat," katanya kepada Kompas.com di TSI, beberapa waktu lalu.

Salah satu 'anak asuhnya' adalah Mugi, seekor bayi macan tutul Jawa yang kini sudah berusia 10 bulan. 

Mugi merupakan salah satu satwa yang terlahir dari sepasang macan tutul Jawa yang berhasil dikembangbiakkan dari pusat konservasi Taman Safari Indonesia, Bogor. 

Sayangnya, induknya enggan merawat Mugi sehingga harus dirawat secara khusus oleh tim TSI, khususnya Sri.

Selain itu, Mugi juga membutuhkan perawatan medis secara intensif untuk memulihkan kondisinya yang cacat di bagian leher sejak lahir.

"Mugi itu lahir ada kelainan di lehernya. Mungkin sang induk sudah tahu jadi dia tidak mau merawatnya,"

"Akhirnya tim memutuskan agar Mugi dirawat di sini sampai dia dewasa," lanjut Sri.

Setiap hari, layaknya merawat anak sendiri, kesehatan dan kasih sayang untuk Mugi benar-benar diperhatikan oleh Sri.

Mulai dari jadwal makan, latihan fisik, kesempatan bermain hingga perawatan intensif diberikan secara teratur agar Mugi tumbuh dengan sehat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com