Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2023, 14:13 WIB
Putri Aulia,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Rambut rontok biaasnya terjadi pada orang dewasa yang diakibatkan oleh penggunaan zat kimia atau panas dari alat-alat penata rambut. Namun bagaimana rambut rontok terjadi pada bayi?

Sebenarnya, rambut rontok bisa saja terjadi pada semua usia termasuk bayi. Menurut American Academy of Pediatrics sebagian besar bayi akan kehilangan sebagian atau bahkan seluruh rambutnya dalam beberapa bulan pertama kehidupannya.

Namun hal ini merupakan keadaan yang normal. Kerontokan rambut ini disebut alopecia. Kerontokan ini dapat disebabkan oleh beberapa pemicu, mulai dari hormon hingga posisi tidur.

Baca juga: 8 Cara Menumbuhkan Rambut Bayi

Gejala normal

Ahli di Oregon Health and Science University menyebut sebagian besar kerontokan rambut pada bayi terjadi pada 6 bulan pertama kehidupan, dengan puncaknya sekitar 3 bulan pertama.

Pada beberapa bayi, pertumbuhan kembali rambut terjadi pada waktu yang sama dengan kerontokannya, sehingga mungkin tidak terlihat perbedaannya. Namun, pada bayi yang lain, rambut rontok bisa terjadi dengan cepat dan membuat bayi botak.

Meski begitu hal tersebut normal terjadi pada bayi. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:

  • Banyak helai rambut yang terurai di tangan setelah ibu membelai kepala bayi
  • Ada rambut di kamar mandi atau di atas handuk setelah bayi keramas
  • Rambut di tempat bayi meletakkan kepalanya, seperti tempat tidur bayi atau kereta dorong

Baca juga: Makanan untuk Menambah Berat Badan Bayi Sesuai Umur

Sebagian besar penyebab kerontokan rambut bayi meliputi:

Telogen effluvium

Bayi lahir dengan folikel rambut atau bagian dari kulit tempat helai rambut tumbuh. Saat lahir, beberapa folikel biasanya berada dalam fase istirahat (disebut fase telogen) dan yang lainnya berada dalam fase pertumbuhan (fase anagen).

Hormon yang terlibat selama kehamilan dan kelahiran dapat memainkan peran penting dalam siklus pertumbuhan rambut. Hormon estrogen yang tinggi selama kehamilan dapat berkontribusi pada pertumbuhan rambut yang kuat dan sehat pada ibu hamil dan bayi.

Namun, hormon-hormon ini berkurang setelah melahirkan dan dapat terjadi perubahan dalam siklus pertumbuhan rambut. Akibatnya adalah kerontokan rambut pada ibu dan juga bayi.

Meski begitu, ada faktor-faktor tertentu yang dapat mempercepat fase telogen dan menyebabkan rambut rontok.

Gesekan

Rambut bayi juga bisa rontok disebabkan oleh gesekan. Hal ini karena gesekan yang terjadi antara rambut dan permukaan kasur tempat tidur, kereta dorong, atau boks bayi. Kondisi ini disebut alopesia oksipital neonatal atau alopesia gesekan.

Namun, ada pula penelitian yang menyebut kondisi ini berkaitan dengan faktor genetik dan perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan, sehingga rambut di area belakang kepala bayi menjadi lebih tipis pada beberapa bayi.

Baca juga: Bahan Kimia pada Produk Cat Rambut Ganggu Hormon Ibu Hamil

Cradle cap

Cradle cap adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondis kulit kepala bayi yang timbul gejala bercak-bercak berkerak, bersisik, dan terkadang berminyak.

Meskipun penyebab pasti cradle cap belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa teori yang mengaitkannya dengan perubahan hormon dan pertumbuhan ragi kulit (Malassezia) yang lebih aktif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com