Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2023, 13:00 WIB
Putri Aulia,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Kasus gigitan ular berbisa selalu mengundang perhatian publik.

Terakhir, pendiri sekaligus Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia meninggal dunia pada Selasa (14/2/2023) karena digigit king kobra saat mengisi sebuah acara basic training.

Baca juga: Digigit King Cobra, Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia Meninggal Dunia

Di Indonesia, ada banyak jenis ular berbisa. Di Pulau Jawa dan Sumatera saja ada 360 jenis ular yang 77 di antaranya adalah ular berbisa.

Gigitan ular berbisa

Jika seseorang tidak terbiasa dengan berbagai jenis ular, akan sulit untuk mengetahui bagaimana cara merespons jika terjadi gigitan.

Untuk mengidentifikasi gigitan ular berbisa, perhatikan gejala-gejala umum berikut ini:

  • Umumnya gigitan ular berbisa meninggalkan bekas dua luka tusukan
  • Bengkak dan kemerahan di sekitar luka
  • Rasa sakit di lokasi gigitan
  • Kesulitan bernapas
  • Muntah dan mual
  • Penglihatan kabur
  • Berkeringat dan mengeluarkan air liur
  • Mati rasa di wajah dan anggota tubuh

Pertolongan pertama untuk gigitan ular berbisa

Jika seseorang digigit ular berbisa, penting untuk segera mendapatkan perawatan darurat. Berikut ada beberapa tips yang harus diingat ketika digigit ular berbisa.

  • Perhatikan waktu gigitan.
  • Tetap tenang dan diam karena gerakan dapat menyebabkan racun menyebar lebih cepat ke seluruh tubuh.
  • Lepaskan pakaian atau perhiasan yang menyempitkan karena area di sekitar gigitan kemungkinan akan membengkak.
  • Jangan biarkan korban gigitan ular berjalan. Gendong atau angkut mereka dengan kendaraan untuk mendapat pertolongan medis.
  • Jangan membunuh atau memegang ular. Ambil foto jika bisa, tetapi jangan buang waktu untuk memburunya.

Baca juga: Hindari, 8 Kebiasaan yang Bisa Menarik Ular Masuk ke Rumah

Beberapa pertolongan yang tidak membantu atau bahkan berbahaya, seperti:

  • Jangan gunakan tourniquet.
  • Jangan memotong gigitan ular.
  • Jangan gunakan kompres dingin pada gigitan.
  • Jangan berikan obat apa pun kecuali atas petunjuk dokter.
  • Jangan mengangkat area gigitan di atas jantung korban.
  • Jangan mencoba menyedot bisa melalui mulut.
  • Jangan gunakan alat penyedot racun. Alat ini sebelumnya direkomendasikan untuk mengeluarkan bisa ular, tetapi sekarang diyakini bahwa alat ini lebih banyak menimbulkan bahaya daripada manfaat.

Perawatan untuk gigitan ular

Hal yang paling penting untuk dilakukan setelah gigitan ular terjadi adalah dengan mendapatkan bantuan medis sesegera mungkin.

Baca juga: 4 Cara Mengetahui Ular Berbisa atau Tidak, Bisa Dilihat dari Mata

Seorang dokter akan memeriksa korban untuk memutuskan pengobatan yang tepat.

Dalam beberapa kasus, gigitan ular berbisa tidak mengancam jiwa.

Tingkat keparahannya tergantung pada lokasi gigitan, banyaknya bisa yang disemprotkan ular, dan usia serta kesehatan korban.

Jika gigitannya tidak serius, dokter mungkin hanya akan membersihkan lukanya dan memberikan vaksin tetanus kepada korban.

Namun, jika situasinya mengancam nyawa, dokter mungkin akan menyuntikan antivenom.

Ini adalah zat yang dibuat dari bisa ular untuk mengatasi gejala gigitan ular. Semakin cepat antivenom digunakan, semakin efektif antivenom tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com