Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Tas Sekolah Anak Terlalu Berat? Tengok Cara Meringankannya

Kompas.com - 21/08/2023, 08:58 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Seragam sekolah? Cek. Seragam olahraga? Cek. Bekal makan siang, barang-barang, tas punggung? Cek, cek, cek!

KOMPAS.com - Sepertinya sudah menjadi pemandangan umum bahwa anak-anak sekolah membawa tas dan bawaan lain yang ukurannya terlalu besar dibanding tubuh mereka. Jika isinya buku, bisa dipastikan betapa berat anak harus membawanya.

Memang, ketika membicarakan barang bawaan sekolah anak, terdapat banyak hal yang perlu diperiksa kembali termasuk isi tas punggung mereka. Pasalnya, berat tas yang dibawa anak ke sekolah berpengaruh terhadap kondisi kesehatan anak.

Tas yang terlalu berat, terlebih bila dibawa selama bertahun-tahun, bukan hanya akan menyebabkan ketidaknyamanan, melainkan juga menimbulkan masalah-masalah kesehatan pada anak seiring waktu berjalan.

Baca juga: Berat Tas Sekolah Berlebih Bisa Timbulkan Masalah untuk Anak

Bagaimana mengatasinya?

Dokter spesialis anak, Ellen Rome, MD, MPH, dan Spesialis Kedokteran Olahraga, Michael Dakkak, DO, menjelaskan kapasitas beban yang seharusnya dibawa oleh anak sekaligus membagikan tips untuk meringankan beban tas mereka.

Seharusnya berapa berat rata-rata ransel anak saya?

Akademi Pediatri (Dokter Anak) Amerika merekomendasikan bahwa berat tas sekolah yang dibawa anak tidak boleh lebih dari 15 persen berat fisik mereka. Cara terbaik untuk mengukur hal ini adalah dengan menimbang berat anak kemudian membandingkannya dengan berat tas yang dibawa.

Dr. Rome mengungkapkan, “Anda bisa meletakkan tas punggung anak ke sebuah timbangan kemudian mencari tahu apakah beratnya berkisar antara 10 persen hingga 15 persen dari berat badan anak."

Masalah apa yang dapat muncul akibat beban tas punggung yang berat?

Dr. Dakkak menjelaskan bahwa beban tas anak yang berlebihan dapat menyebabkan masalah jangka panjang dan seringkali memengaruhi tubuh anak, entah tubuh anak menjadi terlalu membungkuk ke depan atau melengkung ke belakang.

Melebihi rata-rata beban yang direkomendasikan dapat berpengaruh pada postur tubuh anak dan menimbulkan masalah leher, punggung, dan pundak. Membawa beban berat juga dapat menyebabkan apophysitis atau peradangan pada pertumbuhan tulang rawan yang dapat memengaruhi kondisi pundak.

Baca juga: 5 Tips untuk Membantu Anak yang Cemas di Sekolah

Tips berat tas sekolah yang aman

Sesuaikan ransel dengan anak

Pertama-tama, sangat penting untuk memastikan anak memiliki tas ransel dengan ukuran yang tepat. Pastikan tas punggung milik anak memang dirancang untuk anak-anak, bukan orang dewasa, karena hal ini dapat memengaruhi berat yang harus dibawa.

Sebagai referensi, ransel harus menggantung sekitar 5 cm di atas pinggul. Dengan menggunakan rumus tersebut, hitung berat maksimum yang harus dibawa anak (ingat bahwa 15 persen dari berat badannya adalah batas atas, sedangkan 10 persen adalah jumlah yang ideal). Jika ransel melebihi berat ini, kita harus mengambil tindakan untuk meringankan bebannya.

Selain itu, sebaiknya jangan memberi anak tas selempang untuk sekolah, karena hal ini dapat menyebabkan sakit punggung dan ketidaknyamanan. Dr. Dakkak menekankan agar kita mengutamakan fungsi daripada gaya.

Tentukan apa yang harus ditinggal di rumah

Cara lain yang dapat membantu mengurangi beban anak adalah dengan menentukan barang apa yang sangat dibutuhkan untuk sekolah hari itu dan mengeluarkan buku-buku atau benda lain yang tidak akan

Dr. Dakkak merekomendasikan agar mengurangi item-item yang tidak diperlukan di sekolah untuk memastikan anak tidak membawa barang yang nantinya tidak akan dipergunakan. Demikian pula, merupakan ide bagus untuk memanfaatkan loker guna meletakkan barang-barang yang tidak digunakan setiap saat.

Baca juga: 6 Pengobatan yang Bisa Dilakukan di Rumah untuk Atasi Nyeri Punggung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com