BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan KONILIFE

Sadari, Risiko Duduk Terlalu Lama pada Fungsi Ginjal

Kompas.com - 23/08/2023, 15:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebiasaan kurang aktif seperti duduk terlalu lama rupanya berdampak buruk bagi kesehatan ginjal.

Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari pengaruh duduk terlalu lama, gaya hidup, serta berbagai faktor risiko kesehatan lainnya.

Dr. Thomas Yates, MD, peneliti dari Universitas Leicester dan NHS mengatakan, hubungan antara kebiasaan duduk terlalu lama dan fungsi ginjal dipicu sejumlah kondisi kesehatan lain.

Sebab, kata Dr. Yates, ketika seseorang memiliki kebiasaan duduk terlalu lama, maka orang tersebut mengembangkan risiko lebih tinggi pada penyakit kardiovaskular, kolesterol, metabolisme glukosa, hingga gangguan pembuluh darah.

Pada gilirannya, semua faktor risiko tersebut berdampak pada gangguan fungsi ginjal, hingga memicu kerusakan ginjal kronis.

"Studi yang kami lakukan ini meninjau hubungan antara gaya hidup dan perkembangan penyakit ginjal kronis," kata dia seperti dilansir Medical News Today.

Baca juga: Bawang Putih hingga Jahe, 7 Jenis Rempah untuk Jaga Kesehatan Ginjal 

Bahaya duduk terlalu lama untuk kesehatan ginjal

Dr. Yates menguraikan dampak kebiasaan duduk terlalu lama melalui penelitian bersama timnya di University of Leicester. 

Para ahli kemudian meninjau perilaku seperti gaya hidup aktif yang berkaitan dengan risiko penyakit ginjal yang lebih rendah.

Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 5.650 peserta di rentang usia 40-75 tahun, kemudian dianalisis dan dimasukkan ke dalam dua kelompok.

Kelompok pertama terdiri dari seberapa lama mereka duduk setiap hari dan jumlah waktu yang dihabiskan untuk berolahraga.

Setelah mengontrol gaya hidup tertentu, risiko penyakit ginjal kronis menurun lebih dari 30 persen pada wanita yang duduk kurang dari 3 jam per hari, dibandingkan mereka yang duduk lebih dari 8 jam setiap hari.

Sedangkan pada pria, kebiasaan duduk kurang dari 3 jam mengalami penurunan risiko penyakit ginjal kronis hanya 15 persen.

Mereka yang lebih aktif berolahraga minimal 30 menit sehari dapat mengurangi risiko lebih tinggi, yaitu sekitar 30 persen.  

Namun, masih diperlukan studi lebih lanjut untuk memahami hal apa saja yang membuat risikonya kurang berdampak bagi pria.

Baca juga: 7 Faktor Penyebab Ginjal Bermasalah yang Kerap Tak Disadari 

ilustrasi risiko penyakit ginjal.iStockphoto/Tharakorn ilustrasi risiko penyakit ginjal.

Dalam hal ini, melalui penelitian sebelumnya, rutin olahraga dapat menunjang kebugaran fisik yang lebih baik, tekanan darah, detak jantung, asupan nutrisi yang berdampak pada kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk bagi fungsi ginjal.

Dengan kata lain, Dr. Yates menyarankan bagi banyak orang untuk mengadopsi pola hidup aktif dan mengurangi durasi duduk untuk mencegah penyakit ginjal kronis.

Satu fakta lain yang ditemukan melalui penelitian ini juga menunjukkan, rutin olahraga dapat berdampak positif yang sifatnya tidak hanya sebagai pencegahan, tetapi juga dapat dijadikan upaya pengobatan tambahan bagi pasien ginjal.

"Pencegahan dan pengobatan penyakit ginjal harus mencakup intervensi gaya hidup seperti aktivitas fisik dan mengurangi perilaku kurang aktif."

Demikian papar Kerry Wills, Wakil Presiden Senior di National Kidney Foundation, Amerika Serikat.

Baca juga: Rutin Makan Seafood Bisa Turunkan Risiko Penyakit Ginjal Kronis


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com