Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertimbangkan Untung Rugi Diet Intermitten Fasting

Kompas.com, 27 Agustus 2023, 21:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Intermitten fasting atau puasa intermiten untuk menurunkan berat badan  menjadi salah satu tren kesehatan paling populer dalam satu dekade terakhir.

Diet ini memiliki konsep hanya makan dalam jangka waktu tertentu dan berpuasa untuk sisanya. Walau diklaim efektif menurunkan berat badan, namun intermitten fasting (IF) mungkin tidak cocok untuk semua orang.

3 keuntungan diet intermitten fasting

Penelitian menunjukkan kaitan antara puasa intermiten dengan manfaat kesehatan, tiga di antaranya adalah:

1. Menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan metabolisme

Dua alasan utama mengapa orang mencoba puasa intermiten adalah untuk mengatur berat badan dan kesehatan metabolisme.

Kesehatan metabolisme adalah penanda seberapa baik tubuh memproses atau memetabolisme energi. Ini sering diukur dengan tekanan darah, gula darah, dan kadar lemak darah.

Baca juga: Trik Turunkan Berat Badan bagi Pemilik Metabolisme Lambat

Puasa atau tidak makan dapat menyebabkan defisit kalori, artinya tubuh memiliki lebih sedikit kalori daripada yang dibutuhkan untuk mempertahankan. Itu sebabnya diet yang mengandalkan pembatasan kalori, seperti IF, menjadi ciri khas sebagian besar diet penurunan berat badan.

Selain membatasi asupan kalori secara alami selama masa puasa, diet IF dapat mendukung penurunan berat badan dengan mengatur nafsu makan untuk meningkatkan rasa kenyang sekaligus menekan rasa lapar.

2. Relatif praktis untuk dijalani

Puasa intermiten mungkin terdengar rumit dan menakutkan, namun bisa jadi sederhana. Faktanya, masa puasa membantu menyederhanakan hari karena kita tak repot melakukan perencanaan makanan.

Terlebih lagi, diet ini biasanya tidak memerlukan penghitungan kalori, memperhatikan makro, mengonsumsi makanan tertentu yang mungkin tidak biasa dimakan, atau menghilangkan makanan favorit.

Baca juga: 5 Fakta Diet Puasa Elon Musk, Berat Badan Turun 9 Kg, Mau Tiru?

3. Tak repot memilih makanan
Karena diet IF hanya fokus pada waktu makan, bukan apa yang kita makan, secara umum pola makan ini mudah dilakukan dan bisa kita sesuaikan dengan pola makan selama ini.

Kita juga tak perlu repot membeli makanan khusus atau mengubah kebiasaan cara memasak. Kita juga bisa menggabungkannya dengan diet lain, misalnya pola makan tinggi protein atau bahkan diet makanan utuh.

3 kerugian diet IF

Meskipun diet IF dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat, hal ini mungkin memerlukan beberapa penyesuaian di awal. Sederhananya, puasa intermiten tidak cocok untuk semua orang.

Berikut beberapa kerugian yang mungkin dialami saat pertama kali mencoba puasa intermiten.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau