Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Bermanfaat Besar, Kenalkan 2 Kegiatan Ini pada Anak

Kompas.com - 28/09/2023, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Mengajarkan aktivitas yang baik pada anak memiliki dampak positif terhadap tumbuh kembangnya. Hal ini karena pola asuh dan apa yang diajarkan orangtua akan diingat anak hingga mereka dewasa.

Orangtua bisa mengajarkan kegiatan positif yang berdampak pada dirinya dan lingkungan sekitar. Misalnya, mengenalkan hidup berdampingan dengan hewan-hewan di sekitar rumah dan mengajarkan cara hidup hemat dengan menabung.

1. Kenalkan Anak Hidup Selaras dengan Hewan

Selain manusia, ada banyak makhluk hidup yang harus hidup berdampingan dengan kita di bumi ini. Agar ekosistem terjaga, kita harus bisa saling menghormati dan mengusik kehidupan makhluk hidup lainnya, seperti hewan dan tumbuhan.

Terlebih, ada banyak spesies hewan yang juga hidup dan tinggal berdampingan dengan manusia. Itulah mengapa, orangtua perlu mengajarkan anak agar mereka bisa menyayangi hewan-hewan di sekitarnya. Hal ini karena mereka juga bisa jadi teman untuk anak-anak.

Seperti tokoh Titut dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua episode “Berlibur Ke Rumah Nenek” dengan tautan s.id/Bobo_DongengNostalgia, yang bersahabat dengan seekor burung merpati karena ia memberi makan hewan itu saat berkunjung ke rumah nenek.

Namun, memang tidak mudah orangtua mengajarkan anak-anak yang baru pertama kali bertemu dengan hewan. Mengutip Integris Health, hal ini bisa dimulai dengan mengajari mereka untuk bersikap lembut dan tidak menyakiti hewan tersebut.

Jangan bolehkan anak juga untuk memberikan kata-kata buruk terhadap sang hewan. Pasalnya, perilaku ini dikhawatirkan bisa berdampak pada perilaku kekerasan di masa depan. Terlebih, terkadang ada hewan yang merasa tidak nyaman jika ada kontak dengan manusia.

Baca juga: Ajarkan Anak Keberagaman dan Inklusivitas

Misalnya, ada beberapa anjing dan kucing liar yang akan bereaksi menggigit atau mencakar manusia yang mereka anggap mengganggu. Di sinilah peran orangtua untuk memberikan penjelasan bahwa itu adalah hal yang wajar dimiliki hewan sebagai bentuk pertahanan diri.

2. Ajarkan Anak Rajin Menabung

Selain mengajarkan hidup berdampingan dengan hewan, orangtua juga perlu mengenalkan cara mengatur keuangan yang paling sederhana, yaitu menabung. Meskipun diajarkan sejak dini, kebiasaan baik ini sangat berguna hingga mereka dewasa.

Anak-anak pun jadi memahami kalau uang adalah benda berharga sehingga mereka lebih bijak menggunakannya. Selain itu, jika ingin membeli suatu barang, orangtua bisa menerapkan metode menabung agar mereka paham kerja keras yang harus dilakukan sebelum mendapatkannya.

Dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua episode “Madi yang Rajin Menabung” dengan tautan s.id/Bobo_DongengNostalgia, Madi adalah anak yang rajin menabung karena ia ingin membeli sepeda agar tak perlu mengeluarkan ongkos untuk naik bus ke sekolah.

Melansir Investopedia, ada beberapa cara yang bisa orangtua lakukan untuk mengajarkan anak menabung.

Pertama, diskusikan perbedaan antara keinginan dan kebutuhannya. Anak harus paham bahwa tidak semua barang yang diinginkannya harus dibeli. Terlebih, jika sebenarnya mereka tak membutuhkan barang tersebut.

Hal ini dapat membantu anak mengetahui prioritas mana yang harus ia beli dengan uangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com