Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Manfaat Moon Bathing bagi Kesehatan dan Cara Melakukannya

Kompas.com - 28/09/2023, 19:51 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terdengar seperti tren kesehatan modern, moon bathing sebenarnya berakar pada tradisi kuno dari beberapa budaya.

Kabar baiknya, moon bathing adalah rutinitas kesehatan yang tidak akan menghabiskan banyak uang dan dapat dilakukan di mana saja, bahkan sendirian.

Pada dasarnya, moon bathing hampir sama seperti sun bathing, namun dilakukan di malam hari tanpa perlu tabir surya.

Aktivitas ini juga merupakan bagian dari praktik Ayurveda India kuno dan dipercaya dapat membantu menyeimbangkan pitta dosha, atau energi panas, di dalam tubuh.

Nah, untuk mengetahui lebih dalam mengenai manfaat moon bathing dan bagaimana cara melakukannya, simak penjelasan selengkapnya sebagaimana dikutip dari laman Lifestyle Asia berikut ini.

Apa itu moon bathing dan manfaatnya untuk kesehatan?

Moon bathing adalah aktivitas berjemur atau bersantai di bawah cahaya bulan, baik dengan mengenakan pakaian lengkap atau telanjang.

Selain berbaring, kita juga dapat melakukannya dengan berjalan-jalan. Kuncinya adalah membiarkan tubuh dan pikiran rileks, jadi sebaiknya pilihlah tempat yang tenang dan privat.

Bulan dipercaya memiliki kekuatan yang menenangkan dan menyembuhkan bagi pikiran maupun tubuh manusia.

Menurut Ayurveda, aktivitas ini dapat membantu kita untuk meredam emosi yang bergejolak, serta mengurangi masalah kesehatan seperti hipertensi, migrain, gatal-gatal, ruam, dan penyakit inflamasi lainnya.

Hal ini juga mempengaruhi tubuh wanita secara khusus.

Seorang bocah memancing ikan saat berlangsungnya fenomena Supermoon di Pelabuhan Perikanan Samoedra, Koetaraja, Banda Aceh, Aceh, Selasa (19/2/2019). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melansir fenomena Supermoon kali ini atau disebut juga Super Snow Moon terjadi saat bulan berada pada titik perige terdekat yakni 363.300 km dari bumi sehingga bulan terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari bulan purnama.ANTARA FOTO/AMPELSA Seorang bocah memancing ikan saat berlangsungnya fenomena Supermoon di Pelabuhan Perikanan Samoedra, Koetaraja, Banda Aceh, Aceh, Selasa (19/2/2019). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melansir fenomena Supermoon kali ini atau disebut juga Super Snow Moon terjadi saat bulan berada pada titik perige terdekat yakni 363.300 km dari bumi sehingga bulan terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari bulan purnama.

Dalam astrologi medis, bulan dihubungkan dengan sisi kiri otak, yang merupakan pusat hormon untuk kelenjar hipofisis wanita dan siklus menstruasi.

Karena bulan dan periode menstruasi wanita mengikuti siklus 28 hari yang sama, beberapa budaya percaya, menyelaraskan siklus tubuh kita dengan fase-fase bulan dapat mengoptimalkan kesuburan.

Selain itu, moon bathing juga diyakini dapat membantu wanita melewati masa menopause dan perimenopause dengan lebih menyenangkan.

Kekuatan pendinginan dari sinar bulan dikatakan mampu membantu mendinginkan ketidakseimbangan fisik dan emosional yang muncul selama tahap ini, baik itu lekas marah, kemarahan, pendarahan menstruasi yang berat, atau migrain.

Cara melakukan ritual moon bathing

Jika kita ingin memulai ritual moon bathing, sebaiknya perhatikan fase bulan saat kita melakukannya.

Bulan baru diasosiasikan dengan awal yang baru, refleksi ke dalam diri, dan detoksifikasi, jadi persiapkan diri untuk awal yang baru.

Di sisi lain, bulan purnama diasosiasikan dengan rasa syukur, perayaan, dan pengembangan energi.

Ingatlah dua mentalitas yang berbeda ini agar kita dapat sepenuhnya menikmati moon bathing dan manfaatnya untuk kesehatan tubuh.

Baca juga: 4 Pengaruh Bulan pada Perilaku Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com