Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/09/2023, 20:44 WIB
Putri Aulia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Bagi seseorang yang menghadapi masalah tekanan darah tinggi, ada berbagai opsi seperti obat-obatan dan peralatan medis yang dapat membantu menstabilkan tekanan darah.

Namun, di samping pilihan medis yang beragam ini, terdapat juga pendekatan yang lebih sederhana untuk mengendalikan tekanan darah yang tinggi.

Salah satunya adalah melalui program bernama Gaya Hidup NEWSTART yang dikembangkan oleh tim di bawah kepemimpinan M. Alfredo Mejia, seorang profesor di Departemen Kesehatan Masyarakat, Nutrisi, dan Kebugaran di Andrews University di Michigan.

Temuan dari penelitian ini baru-baru ini dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Society for Nutrition di Boston.

Program ini berfokus pada pola makan nabati, termasuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Baca juga: 6 Jenis Makanan Penurun Tekanan Darah

Selain itu, peserta program juga diharuskan untuk rutin berolahraga, menjaga asupan air yang memadai, dan tidur dengan cukup.

Dalam penelitian yang melibatkan 117 orang dengan tekanan darah tinggi, peserta mengikuti program ini selama 14 hari.

Hasilnya, sebagian besar peserta berhasil menurunkan tekanan darah mereka ke tingkat yang dianggap sehat, bahkan sebanding dengan efek obat-obatan tekanan darah standar.

Secara keseluruhan, sebanyak 93 persen peserta mampu mengurangi dosis obat mereka atau bahkan berhenti mengonsumsi obat sama sekali.

Menurut Andrew Freeman, seorang spesialis jantung di National Jewish Health di Colorado, temuan ini sesuai dengan pengetahuan yang telah lama dikenal dalam bidang medis.

Menurutnya, olahraga, khususnya latihan kardiovaskular dan aerobik, telah dikenal sebagai metode yang efektif dalam menurunkan tekanan darah selama beberapa waktu.

Selain itu, buah-buahan dan sayuran yang mengandung kalium dan nitrat alami juga telah terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah, bahkan sebanding dengan efek obat-obatan.

Freeman juga menekankan bahwa dalam banyak kasus, pasien cenderung lebih memilih minum obat karena dianggap lebih mudah daripada mengubah gaya hidup mereka secara drastis.

Namun, ia menegaskan jika seseorang memutuskan untuk mengambil obat untuk mengendalikan tekanan darah tinggi, perubahan gaya hidup masih harus menjadi bagian dari strategi pengobatan.

"Jika Anda merujuk pada panduan terbaru tentang tekanan darah, perubahan gaya hidup harus selalu menjadi bagian yang diperhitungkan dalam rencana pengelolaan tekanan darah,” jelas Freeman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com