KOMPAS.com - Kecerdasan emosional penting sebagai bekal masa depan anak.
Dengan kemampuan tersebut, mereka mampu mengelola emosinya sendiri termasuk saat menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Meski demikian, belum semua orangtua memberikan perhatian penuh untuk membangun kecerdasan emosional buah hatinya.
Baca juga: 7 Kecerdasan Emosional yang Harus Diajarkan pada Anak Sejak Dini
"Untuk membesarkan anak-anak yang lebih cerdas secara emosional, orangtua perlu berbicara kepada mereka dengan cara yang cerdas secara emosional," ujar Dr. Julia DiGangi, PhD, seorang neuropsikolog lulusan Harvard.
Orangtua harus menerapkan gaya komunikasi yang mendorong koneksi dan kemandirian guna membangun hubungan yang sehat, kuat dan penuh empati.
Dalam praktiknya, ada tiga kalimat yang harus dijauhi orantua agar anaknya cerdas secara emosional.
Otak manusia cenderung ingin menjadi unggul kapan saja dan di mana saja.
Jika anak-anak mengalami kesulitan atau kegagalan, itu bukan karena mereka tidak ingin melakukannya melainkan karena memang tidak mampu.
Masalahnya bukan pada motivasi atau keinginan anak tapi karena adanya kesenjangan antara ekspektasi orangtua dan kemampuan mereka.
Baca juga: Hindari Memarahi Anak di Depan Orang Lain
"Respons yang cerdas secara emosional adalah rasa ingin tahu tentang di mana motivasi dan kemampuan anak Anda bersinggungan," ujar Dr. Julia.
Misalnya, saat anak terlalu sering main game sehingga jarang belajar.
Hindari bertanya, “Mengapa kamu tidak lebih termotivasi untuk membaca buku?”.
Sebaliknya, cobalah pertanyaan terbuka untuk memahami ketertarikan mereka pada hal yang mengalihkan itu.
Sering kali, masalah sebenarnya adalah orangtua tidak mendengarkan kebutuhan anaknya.
Baca juga: Anak Tidak Mendengarkan Orangtua, Coba Cara Ini
"Otak anak-anak terikat pada otonomi dan kebutuhan untuk menjelajahi dunia berdasarkan identitas mereka sendiri, bukan keyakinan Anda tentang siapa mereka seharusnya," pesan Dr. Julia.