KOMPAS.com - Suhu panas yang luar biasa melanda sebagian besar wilayah dunia. Para ilmuwan di NASA bahkan menyebut musim panas tahun 2023 sebagai yang terpanas di bumi.
Suhu panas yang menyiksa ini tentu berdampak pada kesehatan manusia. Salah satu yang banyak dirasakan adalah heat exhaustion atau kelelahan panas.
Gejalanya meliputi rasa lelah, pusing, mual, kulit basah dan dingin, serta denyut nadi cepat.
Kelelahan panas ini terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan garam akibat paparan panas berlebihan. Tubuh pun menjadi sangat panas karena tidak bisa mendinginkan dirinya sendiri melalui keringat.
Bila tidak diatasi, heat exhaustion bisa berkembang menjadi heat stroke, yaitu suhu tubuh naik dengan cepat ke tingkat yang berbahaya.
Baca juga: 4 Cara Mencegah Heat Stroke Saat Olahraga di Tengah Cuaca Panas
Penyakit lain yang juga rentan diderita di suhu panas adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) karena saluran pernapasan kita menjadi sensitif.
Gejala yang banyak dikeluhkan antara lain batuk, pilek, serta radang tenggorokan.
Untuk menjaga kesehatan, sebaiknya kita membatasi aktivitas di luar ruangan. Cari tempat teduh atau berada di ruangan ber-AC selama jam-jam terpanas (biasanya jam 10- jam 15).
Pastikan kita mengonsumsi cukup air putih dan mengurangi kafein karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
Baca juga: 5 Tips Jaga Kesehatan Saat Cuaca Panas dan Berangin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.