Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2023, 08:23 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Begitu banyak makna yang bisa dikemas ke dalam sebuah pernyataan yang dimulai dengan, "Jika kamu mencintaiku."

Dalam bentuk lampau, kalimat bersyarat ini menyampaikan sebuah tuduhan. Kalimat ini dipahami sebagai "Aku tahu kamu tidak mencintaiku karena jika kamu mencintaiku, kamu akan..."

Tuduhan tentang keluhan di masa lalu dapat menandakan akhir dari hubungan yang tidak dapat diperbaiki.

Atau, bisa juga mengekspresikan upaya terakhir untuk menyelamatkan hubungan yang gagal.

Sementara dalam bentuk waktu sekarang, "Jika kamu mencintaiku," dapat dipahami sebagai kritik terhadap suatu hubungan, komunikasi tentang kebutuhan yang tidak terpenuhi, atau permohonan untuk sesuatu yang penting.

Baca juga: Mengenal Hubungan FWB, Cinta atau Cuma Teman Senang-senang?

 

Baik berfokus pada masa lalu atau masa kini, yang dipertaruhkan adalah kualitas dan kelangsungan hidup hubungan.

Bahasa kondisional hanya mengungkapkan harapan dan kriteria seseorang untuk cinta-definisi mereka tentang cinta.

Ketidaksepakatan tentang banyak aspek atas hubungan dekat, romantis dan non-romantis, menjadi lebih penting ketika dipahami sebagai ketidaksempurnaan atau kegagalan cinta.

Krystine Batcho, Ph.D., seorang profesor di Le Moyne College di Syracuse, New York, AS, membahas lebih dalam mengenai hal ini. 

Menurut Krystine Batcho, konflik sering kali muncul karena pilihan-pilihan yang biasa dan tidak signifikan.

Bukan hanya karena seseorang menghabiskan terlalu banyak waktu atau uang untuk sesuatu yang tidak dihargai oleh pasangannya.

Aktivitas tersebut bisa sangat menyakitkan jika dianggap sebagai pengabaian atau pengabaian perasaan, pendapat, atau kebutuhan pasangan.

Pasangannya mungkin akan berargumen, "Kamu tidak ada di sini saat aku membutuhkanmu," atau "Itu uang yang kita butuhkan untuk hal-hal yang lebih penting."

Jika dipahami dalam bingkai cinta, hal-hal yang tampaknya dangkal pun dapat memiliki makna yang lebih besar dan luar biasa.

Baca juga: Terkadang, Cinta Sejati dalam Hidup adalah Sang Mantan

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com