Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Keindahan Tenun Sumba yang Dipakai Capres-Cawapres di KPU

Kompas.com - 19/10/2023, 17:10 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

 

KOMPAS.com - Pendaftaran capres dan cawapres hari ini diwarnai dengan keindahan wastra Indonesia.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengalungkan syal bermotif tenun Sumba kepada para politikus yang resmi akan berlaga di Pilpres 2024 itu.

Kain tersebut didominasi warna hitam dan merah kecokelatan dengan motif ayam jantan dan singa.

Baca juga: Tenun Sumba, Kain yang Memberi Hidup

Kain tersebut tampak indah saat dipakai Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang kompak berpakaian hitam maupun Anies Baswedan dan Cak Imin yang mengenakan kemeja putih.

Bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo (kiri) dan Mahfud MD (kanan) berjabat tangan usai menyerahkan syarat pencalonan menjadi presiden dan wakil presiden di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Spt.Akbar Nugroho Gumay Bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo (kiri) dan Mahfud MD (kanan) berjabat tangan usai menyerahkan syarat pencalonan menjadi presiden dan wakil presiden di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (19/10/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Spt.

Adapun, tenun Sumba memang dikenal dengan motifnya yang didominasi fauna seperti ayam, burung, buaya ular, rusa, dll.

Hal ini tak lain karena kehidupan masyarakat Pulau Sumba yang memang sangat dekat dengan alam dan hewan-hewannya.

Baca juga: Hari Tenun Nasional, Kenali Ragam Jenis Tenun Indonesia dan Maknanya

Waingapu, salah satu wilayah di Sumba Timur merupakan area penghasil tenun ternama di NTT.

Keindahan tenun Sumba yang dipakai para capres dan cawapres

Keindahan tenun Sumba adalah hasil pembuatan yang rumit, kompleks dan detail sehingga bisa memakan waktu enam bulan sampai tahunan dengan 42 tahapan.

Selain itu, wastra Indonesia ini juga masih menerapkan pewarnaan alami sehingga menciptakan keunikan tersendiri.

Teknik yang dipakai dalam pembuatan tenun Sumba merupakan warisan nenek moyang yang sudah bertahan berabad-abad.

Meski demikian, ada tiga teknik utama dalam pembuatan motif dan warna tenun Sumba yakni pahikung, lambaleko, dan pawora.

Masing-masing memiliki keunggulannya sendiri dan dipakai di wilayah yang berbeda.

Baca juga: Perajin Tenun Ikat Sumba Kurang Perhatian

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, produksi tenun Sumba biasanya diawali dengan pembuatan pewarna dari sejumlah tanaman endemik seperti tanaman Wuira, akar mengkudu, serat kayu, lumpur dan daun maupun kulit loba.

Tanaman tersebut dipanen, lalu diperas atau ditumbuk, dicampurkan ke air dan kapur sampai mendapatkan warna yang diinginkan.

Setiap warna memiliki prosesnya masing-masing, seperti warna merah dari mengkudu yang harus dicampur dengan kemiri.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com