Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Penting untuk Cuci Tangan Setelah ke Toilet?

Kompas.com - 20/10/2023, 09:57 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mencuci tangan sangatlah penting, terutama setelah kita pergi ke toilet. Karena kita bersentuhan dengan banyak kuman dan bakteri yang menempel di setiap benda yang kita pegang di sana.

Studi tahun 2019, misalnya, menemukan E. coli sebagai bakteri yang resisten terhadap antibiotik lebih sering disebarkan dari toilet yang kotor daripada di tempat pengolahan daging mentah.

Meskipun perilaku mencuci tangan membaik sejak muncul pandemi Covid-19, tidak dipungkiri banyak orang yang kini melupakannya saat pandemi mereda.

Dan penelitian menunjukkan bahwa kita perlu diingatkan secara berkala tentang pentingnya kebersihan tangan, terlebih pada saat-saat ketika kita merasa lelah atau stres.

Baca juga: Hati-hati, Ini 5 Penyakit yang Bisa Timbul akibat Malas Cuci Tangan

Seorang dokter keluarga dan ahli kesehatan di Cleveland Clinic, Dr Daniel Allan, MD,  menjelaskan mengapa mencuci tangan setelah keluar dari toilet itu sangat penting dan bagaimana melakukannya dengan benar.

Pentingnya mencuci tangan setelah ke toilet

Menurut sebuah studi tahun 2022 oleh UNICEF, 25 persen dari populasi dunia masih tidak memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air bersih di rumah mereka. Dan konsekuensinya sangat mengejutkan.

Diperkirakan 1,4 juta orang — 400.000 di antaranya adalah anak-anak — meninggal setiap tahun akibat penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan membersihkan tangan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pun mengungkapkan, kuman-kuman seperti Salmonella, E.coli, dan norovirus dapat menempel di tangan setelah kita menggunakan toilet atau mengganti popok.

Setelah kuman-kuman tersebut berhasil masuk ke tangan, hanya masalah waktu sampai akhirnya kuman berhasil masuk ke benda di sekitar, berbagai permukaan, dan orang lain.

"Kita dapat membawa dua kali lipat bakteri di tangan saat keluar dari toilet dibandingkan saat kita masuk," kata Dr Allan.

"Penelitian menunjukkan kartu kredit, uang, dan ponsel bisa dengan mudah terkontaminasi oleh tinja bila seseorang lupa mencuci tangannya," terangnya.

Dan orang yang mencuci tangan dengan benar memiliki tingkat yang rendah terhadap potensi terkena diare, infeksi virus (seperti flu biasa), serta penyakit yang ditularkan melalui makanan.

CDC mengatakan, kebersihan tangan juga mencegah anak-anak terkena penyakit pencernaan setidaknya hingga 29 persen.

Baca juga: Biasakan Cuci Tangan Setelah Pegang Uang Tunai, Ini Alasannya

Langkah-langkah mencuci tangan dengan tepat

Mengingat bahwa sekitar 95 persen orang mungkin tidak mencuci tangan dengan benar, berikut ini adalah panduan singkatnya dari Dr Allan:

  • Basahi tangan secara menyeluruh dengan air.
  • Gunakan sabun mulai dari tangan hingga ke pergelangan tangan, punggung tangan, telapak tangan, di sekitar dan di antara jari-jari tangan serta di bawah kuku. Dr Allan mengatakan kita bisa menggunakan semua jenis sabun untuk mencuci tangan.
  • Gosok tangan selama minimal 20 detik. Sebelum Covid-19, rata-rata orang hanya menghabiskan waktu enam detik untuk menggosok tangan, jadi jika kita merasa sudah ahli dalam mencuci tangan, kita mungkin salah. Anak-anak juga mungkin merasa terbantu dengan menyanyikan sebuah lagu berdurasi 20 detik saat mencuci tangan.
  • Bilas tangan dengan baik.
  • Ambil handuk atau tisu yang sudah disediakan dan gunakan untuk mematikan keran- karena kita terakhir kali menyentuhnya dengan tangan kotor.
  • Kemudian, keringkan tangan secara menyeluruh.

"Mengeringkan tangan itu penting. Tangan yang lembap 1.000 kali lebih mungkin terkena bakteri daripada tangan yang kering," ujar Dr Allan.

Baca juga: Cuci Tangan Pakai Sabun, Sederhana tapi Berdampak Besar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com