Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketangguhan Sepeda Bambu Spedagi Diuji, 12 Hari Belah Jepang 2.700 Km

Kompas.com - 25/10/2023, 09:56 WIB
Glori K. Wadrianto

Penulis

KOMPAS.com - Masih ingat dengan momen bersepeda Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albenese pada Juni 2022 silam?

Kala itu, Jokowi dan Albenese bersepeda berdampingan mengelilingi halaman Istana Bogor dengan mengendarai sepeda bambu Spedagi produksi Temanggung, Jawa Tengah.

Tak bersalang lama, jagat media sosial pun kala itu dibanjiri dengan pembahasan soal sepeda unik berbahan bambu kreasi Singgih Susilo Kartono tersebut.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Sepeda Bambu seperti yang Dipakai Jokowi

Lalu, di awal tahun 2023 ini, Spedagi yang tak lain adalah kependekan dari "Sepeda Pagi", diuji untuk menempuh perjalanan sejauh 2.100 kilometer dari Jakarta menuju Ngada, NTT.

Baca juga: 2.100 Km dari Jakarta ke Ngada-NTT Pakai Sepeda Bambu Spedagi

Kini, kabar terbaru datang dari ajang endurance ultra cycling Japanese Odyssey 2023, yang menempuh jalur sejauh 2.700 kilometer dengan cut of time (COT) selama 12 hari.

Selasa pagi (24/10/2023), sebanyak 57 sepeda dari 15 negara melintasi garis start di Kagoshima di kaki Gunung Sakurajima, ujung selatan Pulau Kyusu.

Para pesepeda menuju Observatorium Ashigezaki di Hachinohe, dengan melintasi 15 checkpoint dan segmen wajib yang akan membawa ke jalur pegunungan dan daerah terpencil.

Nah, salah satu dari tiga pesepeda Indonesia yang ambil bagian dalam ajang ultra cycling ini menggunakan sepeda bambu Spedagi tipe gravel, Dalantrasah.

"Rider-nya Wisli Sagara. Saya kuatnya merancang sepedanya, gowesnya gak kuatlah kalau jarak jauh segitu," kata Singgih seraya tertawa, dalam perbincangan dengan Kompas.com, Selasa malam WIB.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (@bamboo_foundation)

Singgih menyebut, sebelumnya pada bulan Agustus lalu, Wisli dan dua pesepeda Indonesia lainnya berhasil menyelesaikan ajang ultra cycling Paris-Brest-Paris sejauh 1.200 km.

Mereka menyelesaikan tantangan di ajang tersebut juga dengan menggunakan sepeda bambu Spedagi. Namun kala itu, Wisli mengendarai varian roadbike, Dalanrata.

Sementara, varian Dalantrasah merupakan produk sepeda bambu gravel terbaru dari Spedagi.

Menurut Singgih, varian ini didesain untuk bersepeda di jalanan berkerikil dan jarak jauh.

Perjuangan Wisli bersama Spedagi membelah pulau terbesar di Jepang dapat dipantau secara realtime di situs japaneseodyssey2023.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com