Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agung Setiyo Wibowo
Author

Konsultan, self-discovery coach, & trainer yang telah menulis 28 buku best seller. Cofounder & Chief Editor Kampusgw.com yang kerap kali menjadi pembicara pada beragam topik di kota-kota populer di Asia-Pasifik seperti Jakarta, Singapura, Kuala Lumpur, Manila, Bangkok, Dubai, dan New Delhi. Founder & Host The Grandsaint Show yang pernah masuk dalam Top 101 podcast kategori Self-Improvement di Apple Podcasts Indonesia versi Podstatus.com pada tahun 2021.

Seni Membangun Kesadaran Diri

Kompas.com - 01/11/2023, 10:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KESADARAN diri tampaknya semakin mendapatkan perhatian belakangan ini. Penelitian menunjukkan bahwa ketika melihat diri sendiri dengan jelas, kita menjadi lebih percaya diri dan lebih kreatif.

Kita membuat keputusan lebih bijaksana, membangun hubungan lebih kuat, dan berkomunikasi dengan lebih efektif. Kita cenderung tidak berbohong, menipu, dan mencuri.

Para karyawan dengan tingkat kesadaran diri tinggi lebih mungkin mendapatkan promosi. Para pemimpin dengan tingkat kesadaran tinggi lebih berpeluang membawa perusahaannya makin maju.

Selama 50 tahun terakhir, para peneliti telah menggunakan berbagai definisi tentang kesadaran diri.

Sebagai contoh, beberapa orang melihatnya sebagai kemampuan untuk memonitor dunia batin kita, sedangkan yang lain menyebutnya sebagai keadaan kesadaran diri yang bersifat sementara.

Ada pula yang menggambarkannya sebagai perbedaan antara cara kita memandang diri sendiri dan cara orang lain memandang kita.

Jadi sebelum kita dapat fokus pada cara meningkatkan kesadaran diri, kita perlu mensintesis temuan-temuan ini dan membuat definisi menyeluruh.

Dari berbagai penelitian yang telah ada, ada dua kategori kesadaran diri yang terus bermunculan. 

Pertama, yang kita sebut kesadaran diri internal, mewakili seberapa jelas kita melihat nilai-nilai, hasrat, aspirasi, kesesuaian dengan lingkungan, reaksi (termasuk pikiran, perasaan, perilaku, kekuatan, dan kelemahan) diri kita sendiri, dan dampaknya terhadap orang lain.

Kesadaran diri internal dikaitkan dengan kepuasan kerja dan hubungan lebih tinggi, kontrol pribadi dan sosial, serta kebahagiaan; itu berhubungan negatif dengan kecemasan, stres, dan depresi.

Kategori kedua, kesadaran diri eksternal, berarti memahami cara orang lain memandang kita, berdasarkan faktor-faktor yang disebutkan di atas.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengetahui pandangan orang lain terhadap dirinya lebih terampil dalam menunjukkan empati dan mengambil sudut pandang orang lain.

Bagi para pemimpin yang memandang diri mereka seperti halnya karyawannya, karyawannya cenderung memiliki hubungan yang lebih baik dengan mereka, merasa lebih puas dengan mereka, dan secara umum memandang mereka lebih efektif.

Menurut temuan berbagai riset, kesadaran diri terbukti membawa banyak manfaat. Di antaranya sebagai berikut.

  • Membuat kita lebih proaktif, meningkatkan penerimaan diri kita sendiri, dan mendorong pengembangan diri yang positif.
  • Memungkinkan kita untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, melatih pengendalian diri, bekerja secara kreatif dan produktif, dan merasakan kebanggaan pada diri sendiri dan pekerjaan kita serta harga diri secara umum.
  • Membantu pengambilan keputusan yang lebih baik.
  • Membuat kita lebih baik dalam pekerjaan kita, komunikator yang lebih baik di tempat kerja, dan meningkatkan kepercayaan diri dan kesejahteraan terkait pekerjaan.

Manfaat-manfaat tersebut merupakan alasan yang cukup untuk berupaya meningkatkan kesadaran diri, namun daftar tersebut tidak berarti lengkap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com