Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita UMKM Lokal yang Sukses Berdayakan Rekan Difabel

Kompas.com - 10/11/2023, 07:31 WIB
Dinno Baskoro,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ratnawati Sutedjo, pemilik UMKM lokal, Precious One, memiliki kecintaan terhadap kerajinan tangan.

Ratna, biasa dia disapa, membangun bisnis sosial pada 2004 bersama teman difabel dan membuka peluang bagi mereka agar dapat berkarya dan tidak dipandang sebelah mata.

Kisahnya memberdayakan rekan-rekan difabel itu berangkat dari kejadian saat dirinya harus mengalami sakit dan istirahat selama dua bulan.

Sebagai perempuan yang dulunya seorang pekerja, dia merasa penyakitnya itu membuat dirinya tak berdaya.

"Waktu itu dikasih sakit, badan lemas dan tidak bisa beraktivitas normal. Saya pun merasa kondisi ini membuat saya seolah menjadi tidak berguna. Lalu muncul pemikiran, bagaimana dengan teman-teman difabel. Saya yang punya tangan dan lengkap saja bisa merasa tidak berguna," ujar Ratna dalam konferensi pers Tokopedia Hyperlocal melalui daring, baru-baru ini.

Setelah penyakitnya itu sembuh, Ratna kemudian menemui beberapa rekan difabel.

Dia banyak mendengar cerita dari rekan difabel yang kesulitan mencari pekerjaan, tidak banyak perusahaan yang dapat menerima mereka untuk bisa berkarier atau sekadar mencari nafkah.

"Setelah mendengarkan curhatan mereka hati saya tergerak, ini anak bukan malas, tapi mereka mau kerja tapi belum ada kesempatan," tambah Ratna.

Baca juga: Program Rumah Kreatif Tamiang, Berdayakan Kelompok Difabel untuk Bangun Usaha

Walau pada awalnya ditolak dan dipandang sebelah mata, Ratna terus mendukung teman difabel untuk berkarya.

Dia kemudian mendirikan Precious One di tahun 2004, sebuah UMKM Lokal yang dibuat untuk membantu dan menginspirasi rekan difabel agar dapat berkarya.

Pada awalnya produk yang dihasilkan rekan-rekan difabel ini hanya membuat jepit rambut, kartu ucapan dan lain sebagainya.

"Dimulai dari bahan seadanya, saya waktu itu juga masih bekerja jadi harus membagi waktu dan membuat yang simpel-simpel dulu,"

"Produk-produk itu pun saya pasarkan ke teman-teman kantor, akhirnya banyak yang tertarik dan saya berupaya mengembangkan usaha ini," paparnya.

Melihat kebahagiaan para teman difabel karena memiliki penghasilan dan dapat berkarya, akhirnya Precious One beradaptasi membuat produk yang lebih bervariasi.

Kesulitan dan tantangan jelas dihadapi Ratna. Teman difabel yang memiliki keterbatasan itu perlu diarahkan dan dibimbing sesuai dengan kemampuannya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com