KOMPAS.com - Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko yang banyak merugikan kesehatan, tak terkecuali penyakit ginjal.
Menurut penelitian di tahun 2022, rokok bisa tingkatkan risiko kanker ginjal dan gangguan ginjal lainnya.
Bahkan, studi itu juga mengatakan, kebiasaan ini tak cuma berbahaya bagi ginjal yang sehat, tetapi juga memperburuk kondisi penyakit ginjal yang sudah diderita sebelumnya.
Dilansir dari laman NDTV, diperkirakan kebiasaan merokok bertanggung jawab atas 17,4 persen kasus kanker ginjal, panggul ginjal, dan ureter di Amerika Serikat.
Hal ini pula yang membuat prevalensi penyakit ginjal lebih banyak dialami pria dibandingkan wanita (karena jumlah perokok pada pria lebih banyak).
Baca juga: Risiko Kerusakan Ginjal akibat Konsumsi Minuman Beralkohol Berlebihan
Salah satu penyakit ginjal yang paling signifikan dan diakibatkan oleh merokok adalah kanker ginjal.
Risikonya bisa dua kali lipat tergantung pada durasi merokok, jumlah batang yang diisap per hari, dan pada perokok berat.
Sebagian besar penyebabnya dipicu oleh zat beracun pada asap rokok bisa meningkatkan perkembangan sel kanker yang pada gilirannya memengaruhi kinerja ginjal dan mengaktifkan sel kanker pada organ ini.
Pada perokok yang kurang dari 10 tahun misalnya, risiko penyakit ginjal meningkat 6 persen dibandingkan mereka yang tidak merokok.
Begitu pun pada orang yang merokok selama 10 hingga 20 tahun, risiko penyakit ginjalnya masing-masing sebesar 44 dan 71 persen.
"Menurut data terbaru, risiko terkena karsinoma sel ginjal adalah 36 persen lebih tinggi pada perokok aktif dan 16 persen lebih tinggi pada mantan peroko dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok," kata Dr. Anuja Porwal, additional director & HOD - Nefrologi & Transplantasi Ginjal, di RS Fortis Noida, India.
Lebih lanjut, mekanisme sebenarnya bagaimana merokok memengaruhi pertumbuhan sel kanker masih belum diketahui.
Akan tetapi, pada studi sebelumnya ditemukan, asap tembakau telah lama dikaitkan dengan dampak negatif yang memicu mutasi genetik, peradangan, kerusakan sel, yang semuanya berkontribusi mendukung perkembangan kanker.
Baca juga: Air Kelapa, Minuman Segar untuk Menjaga Kesehatan Ginjal
Efek paling signifikan terjadi pada peradangan di pembuluh darah, yang kemudian meningkatkan aterosklerosis atau penyumbatan pembuluh darah, memperburuk tekanan darah dan penyakit ginjal.
Kebiasaan merokok juga berpotensi mengganggu efek pengobatan yang digunakan pada penderita darah tinggi.