Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Kaki 4.000 Langkah Kurangi Risiko Penyakit Ginjal pada Obesitas

Kompas.com, 3 Oktober 2023, 05:47 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Obesitas telah lama dikaitkan sebagai faktor risiko yang signifikan dalam perkembangan penyakit ginjal kronis.

Kondisi itu dapat terjadi karena kelebihan berat badan dapat memicu gangguan kesehatan lain seperti resistensi insulin hingga tekanan darah tinggi yang berdampak langsung pada gangguan fungsi ginjal.

Untuk mengurangi risiko penyakit ginjal, penderita obesitas perlu melakukan sejumlah tindakan sederhana agar risikonya dapat ditekan.

Baca juga: Apa Jadinya jika Hidup dengan Satu Ginjal? 

Cara sederhana kurangi risiko penyakit ginjal pada orang obesitas

Orang dengan obesitas bisa mengambil langkah preventif untuk mengurangi risiko penyakit ginjal kronis.

Beberapa cara yang disarankan para ahli adalah rutin melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki dengan tujuan agar berat badan tetap stabil.

Dalam hal ini, para peneliti meninjau 1.200 orang dewasa penderita obesitas yang tidak memiliki masalah ginjal atau diabetes selama lebih dari satu dekade untuk memantau kondisi ginjal mereka dari waktu ke waktu.

Selama masa penelitian, sekitar 15 persen atau 176 orang menderita penyakit ginjal kronis dan 86 di antaranya meninggal dunia.

Namun dalam studi itu, beberapa orang juga diimbau untuk rutin jalan kaki lambat dengan kecepatan di bawah 3,21 km/jam.

Hasil penelitian menunjukkan, mereka yang melakukan aktivitas berupa jalan kaki lebih lambat memiliki kemungkinan 48 persen terkena penyakit ginjal kronis, dibandingkan dengan mereka yang berjalan lebih cepat.

Mereka yang berjalan lambat juga meningkatkan risiko 34 persen dengan kenaikan berat badan 5 kilogram selama penelitian berlangsung.

"Penambahan berat badan dapat menyebabkan tekanan langsung pada fungsi ginjal dan meningkatkan risiko hipertensi dan diabetes, penyebab utama penyakit ginjal kronis,"

Begitulah kata peneliti utama, Meera Nair Harhay, MD, MPH, seorang profesor di Drexel University College of Medicine di Philadelphia.

Beberapa orang yang berjalan kaki lebih lambat sebagai upaya penurunan berat badan juga tidak menunjukkan manfaat yang baik pada risiko penyakit ginjal kronis.

"Kami tidak menemukan hubungan antara penurunan berat badan dan risiko penyakit ginjal."

"Mungkin karena korelasinya tidak terlihat dalam penelitian kami, karena populasi yang diteliti tidak memiliki risiko lain seperti diabetes, penyakit kardiovaskular atau obesitas parah (penelitian ini mengecualikan individu dengan berat lebih dari 136 kg)," ucap Meera.

Baca juga: Olahraga Jalan Kaki di Bukit dan Pasir Bakar Kalori Lebih Banyak 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau