Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas hingga Atlet Kunjungi Pabrik Sepeda Polygon dan Gowes Bareng

Kompas.com - 13/11/2023, 19:12 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Polygon Bikes mungkin jadi merek sepeda yang paling populer di Indonesia karena sering mendukung atlet-atlet berlaga dalam sebuah lomba atau kejuaraan, baik skala nasional maupun internasional.

Tidak hanya itu, di bawah naungan PT Insera Sena yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur, Polygon juga dikenal karena memiliki pabrik sepeda terbesar dan- salah satu yang terbaik di dunia.

Ada berbagai macam sepeda yang diproduksi di pabrik ini. Beberapa di antaranya sebut saja road bike atau city bike, mountain bike, hingga e-bike.

Dalam waktu satu tahun, pabrik Polygon telah memproduksi kurang lebih 1,5 juta sepeda yang sebagian besar diekspor ke berbagai negara seperti Amerika, Australia, dan Eropa, terutama di wilayah Skandinavia.

Pada Jumat (10/11/2023) lalu, Kompas.com pun berkesempatan mengunjungi pabrik Polygon untuk melihat lebih dalam proses perakitan sepeda dari awal.

Agenda kunjungan ini juga dihadiri oleh sejumlah komunitas sepeda lokal dan para atlet, termasuk dari tim balap sepeda nomor satu se-Asia, Terengganu Polygon Cycling Team (TSG).

Baca juga: Intip Dapur Polygon Indonesia: Seperti Apa Formula Sepeda Juara Dunia?

Proses perakitan sepeda di pabrik Polygon di Sidorajo, Jawa Timur.KOMPAS.com/Ryan Sara Pratiwi Proses perakitan sepeda di pabrik Polygon di Sidorajo, Jawa Timur.
Proses perakitan sepeda di pabrik Polygon

Di pabrik Polygon, proses perakitan sepeda dibagi dalam beberapa bagian.

Mulai dari pemotongan bahan baku, pengelasan (welding), pengecatan (painting), penyatuan kerangka atau perakitan sepeda, uji coba, sampai dengan pengemasan dan penyimpanan sepeda di warehouse.

Selain dilakukan secara manual, beberapa proses perakitan juga sudah menggunakan teknologi robot untuk mempermudah sekaligus mempercepat pengerjaan sepeda.

"Ya Polygon Bikes sendiri memang sudah didirikan sejak tahun 1989 silam," kata Steven Wijaya selaku Director of Polygon Group.

"Pada waktu itu, pendiri Polygon melihat tren global kan semakin mapan dan ingin memperhatikan kualitas hidup yang lebih baik."

"Sehingga pada awalnya, fokus berdirinya Polygon diutamakan untuk ekspor dulu," terangnya.

Dengan permintaan pasar yang cukup tinggi — di dalam maupun luar negeri — akhirnya Polygon membuat pabrik pertamanya di awal tahun 90-an dan menjadi yang terbesar hingga saat ini.

"Ini pabrik kami satu-satunya yang cukup berkembang dalam 10 tahun terakhir. Tentu dengan adanya pabrik ini, kami bisa terus menjaga kualitas produksi sepeda," ujar Steven.

"Makanya, Polygon dikenal sebagai sepeda yang premium, karena dari awal kami sudah punya prinsip yang jelas bahwa everything we do is all about quality."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com