Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Korea Utara Dilanda Masalah Rambut Rontok dan Kebotakan

Kompas.com - 27/11/2023, 12:49 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Fox News

KOMPAS.com -  Warga Korea Utara disebut mengalami peningkatan kasus kebotakan dan penipisan rambut dalam jumlah yang tidak lazim.

Sejumlah pakar, dalam wawancara dengan Radio Free Asia (RFA), mengatakan, fenomena tersebut tampaknya disebabkan sejumlah hal termasuk infeksi yang menyebabkan rambut rontok sebagai dampaknya dan penggunaan sabun dan deterjen yang mengandung bahan kimia "keras".

Choi Jeong Hoon, dokter dari Korea Utara yang melarikan diri ke Korea Selatan, mengatakan tidak mudah bagi warga Korea Utara untuk mendapatkan produk kimia yang ringan.

Baca juga: Warga Singapura Dipenjara karena Menjual Kopi ke Korea Utara

"Warga biasa tidak mampu mengkhawatirkan persoalan rambut rontok," ujar pakar yang kinii menjabat sebagai peneliti senior di Institut Penelitian Kebijakan Publik di Universitas Korea di Seoul itu.

Perawatan rambut rontok sering kali terlalu mahal untuk masyarakat kebanyakan dan, dalam banyak kasus, tidak terbukti efektif.

Perawatan farmasi dan kosmetik sebenarnya bisa membantu mengobati kerontokan.

Namun, bahan-bahan yang sering diyakini memiliki efek menguntungkan pada rambut atau kulit pada kenyataannya tidak memiliki verifikasi keampuhannya karena tidak jelasnya peraturan di negara tersebut.

Baca juga: 24 Negara Paling Tidak Ramah Wisatawan, Ada Korea Utara

Ahn Kyung Soo, pemimpin DPRKHealth.org, blog yang kerap mengulas isu kesehatan di Korea Utara, berpendapat, pengobatan di negara tersebut lebih banyak menerapkan metode oriental.

Maksudnya, menggunakan tonik topikal berdasarkan ramuan obat yang kemungkinan memiliki efek minimal.

Perawatan tersebut antara lain mencelupkan sikat rambut berbentuk jarum ke dalam botol kaca lalu mengoleskannya ke kulit kepala untuk merangsangnya.

Baca juga: Rusia Mulai Perkenalkan Wajib Militer Elektronik, Tutup Celah Warga Kabur

Pakar lain menilai, fenomena kebotakan di Korea Utara juga berkaitan dengan adanya wajib militer selama 10 tahun bagi laki-laki berbadan sehat di negara itu.

Korea Utara menjadi salah satu negara dengan jumlah tentara terbanyak di dunia, mencapai 1,2 juta personil, namun tidak pernah mengirimkan pasukannya ke luar negeri.

GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Korea Utara menjadi salah satu negara dengan jumlah tentara terbanyak di dunia, mencapai 1,2 juta personil, namun tidak pernah mengirimkan pasukannya ke luar negeri.

Penggunaan topi militer fapat merusak rambut karena kurangnya ventilasi yang baik, yang menyebabkan penumpukan bakteri dan pori-pori tersumbat yang dapat menyebabkan penipisan rambut.

Di sisi lain, masalah rambut rontok juga dialami oleh masyarakat Korea Selatan, secara tiba-tiba dan meluas dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Minuman Manis Pemicu Kebotakan pada Pria

Terbukti, isu ini bahkan sempat disinggung dalam pemilihan presiden tahun lalu saat salah satu capres negeri ginseng, Lee Jae Myung mengusulkan agar pemerintah membiayai perawatan rambut rontok.

Idenya itu mendapatkan banyak dukungan dari para pemilih meskipun tidak membuatnya sukses memenangi pemilu.

Laporan juga menyebutkan, satu dari setiap lima warga Korea Selatan menderita kerontokan rambut.

Baca juga: 7 Tips Atasi Masalah Rambut Rontok pada Pria

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com