KOMPAS.com - Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tampil beda saat tiba di lokasi debat cawapres perdana di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, sore ini.
Ganjar Pranowo mengenakan baju adat Rote Nusa Tenggara Timur berupa kemeja putih dengan selempang kain tenun ikat khas Rote.
Wastra Nusantara itu juga dibalutkan ke pinggang, melapisi celana panjang yang dikenakannya.
Baca juga: Istimewanya Kain Tenun Asal NTT, dari Filosofi hingga Warna
Berdasarkan sumber yang dihimpun Kompas.com, kain tenun Rote memiliki makna istimewa sebagai perlambang diri dari strata sosial keluarga masyarakat Rote.
Detail kainnya juga menjadi kebanggaan tersendiri sebagai buah kesabaran dan ketelitian peremuan Rote, sebagai penenunnya.
Keindahan dan kerapian sebuah kain Rote juga standar kesempurnaan perempuan Rote untuk bisa menikah, berumah tangga dan mengurus keluarga.
Sebagai pelengkap, Ganjar juga mengenakan topi khas Rote yang dikenal sebagai Ti'ilangga.
Topi tersebut adalah lambang keperkasaan,kepemimpinan dan kehormatan laki-laki Rote.
Baca juga: Mengenal Sasando, Alat Musik Khas Pulau Rote yang Unik
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini juga memakai kalung berbentuk bulat dengan posisinya diatur tepat di bagian hati.
Secara budaya, kalung tersebut melambangkan satu hatinya masyarakat Rote sebagai satu kesatuan yang tidak terputus dengan ikatan persaudaraan yang kuat.
Keberadaannya juga menjadi pengingat atas kecenderungan masyarakat Rote bergotong royong dalam kehidupan sosial.
Sementara itu, calon wakil presiden, Mahfud MD menampilkan kekayaan budaya kampung halamannya lewat pakaian adat Madura Pesak.
Ia mengenakan pakaian bergaris merah putih horizontal dibalut baju serta celana hitam, lengkap dengan blangkon odheng dan ikat pinggang hijau.
Baca juga: Pakai Baju Adat Madura, Mahfud Datangi Posko Relawan Sebelum Debat Cawapres
Warna merah dan putih melambangkan ketegasan dan tingginya semangat juang pria Madura, sedangkan hitam melambangkan sifat gagah berani dan pantang menyerah.
Ukurannya pakaian yang longgar yang memberikan ruang gerak melambangkan kebebasan dan keterbukaan.
Sedangkan Odheng melambangkan alif, huruf Hijaiyah pertama, dengan segitiga yang mengarah ke bawah adalah wujud kerendahan hati sementara segitigas ke atas adalah ketegasan.
Dalam acara ini, calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 ini juga kompak mengenakan sepatu dari merek lokal, Brodo.
Baca juga: Tradisi Baju Adat Jokowi di Sidang Tahunan MPR-RI, Unik dan Kaya Makna
Penampilan kedua politisi ini memang cukup menarik perhatian dibandingkan pesaingnya.
Pasalnya, Prabowo dan Gibran mengenakan kemeja biru sedangkan Anies dan Cak Imin konsisten mengenakan jas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.