Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Asam Salisilat Boleh Digunakan Dalam Produk Kosmetik?

Kompas.com - 05/03/2024, 19:26 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asam salisilat atau salicylic acid merupakan salah satu bahan populer yang banyak ditemukan dalam produk perawatan kulit (skincare).

Adapun skincare dengan kandungan bahan ini memiliki sejumlah manfaat seperti membantu mengatasi jerawat hingga mencerahkan kulit.

Terlepas dari beragam manfaatnya tersebut, penggunaan asam salisilat dalam produk kosmetik seperti skincare ternyata juga bisa menyebabkan masalah pada kulit wajah.

Baca juga: Khasiat Asam Salisilat untuk Mengurangi Jerawat

Lantas, apakah bahan ini sebenarnya boleh digunakan dalam produk kosmetik? Berikut penjelasan selengkapnya.

Bolehkah asam salisilat digunakan dalam produk kosmetik?

Menurut petugas pelayanan kosmetik di Direktorat Standardisasi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM, Sari Indira Setyowati, asam salisilat boleh digunakan dalam produk kosmetik seperti skincare, namun dengan batasan tertentu.

Sari mengatakan, berdasarkan regulasi BPOM tentang bahan kosmetik, asam salisilat masuk ke dalam bahan yang terbatas. Jika melebihi batasan, maka itu tidak bisa diklaim sebagai kosmetik.

"Pada dasarnya semua bahan ada batasannya agar bisa disebut sebagai kosmetik," terangnya kepada Kompas.com ketika ditemui di acara konsultasi publik BPOM di Cibubur, Selasa (5/3/2024).

Jika asam salisilat memiliki kadar yang lebih tinggi, lanjut dia, maka bahan ini bisa menimbulkan sejumlah masalah pada kulit, salah satunya eksfoliasi atau pengelupasan kulit.

Dikutip dari Peraturan BPOM Nomor 23 Tahun 2019 Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika, kadar asam salisilat yang digunakan sebagai pengawet produk kosmetika tidak boleh melebihi 2–3 persen, tergantung jenis produknya.

Sementara itu, selain sebagai pengawet, maka kegunaan bahan asam salisilat harus dijelaskan pada label produk.

"Jadi asam salisilat termasuk dalam senyawa BHA. Ada kondisi di mana kalau kandungannya berlebihan itu bisa menyebabkan pengelupasan dan iritasi kulit," jelas Sari.

"Maka, ketika ada produk dengan kandungan asam salisilat yang tinggi, berarti itu harus berada di bawah pengawasan dokter," ujar dia.

Karena kebanyakan skincare yang mengandung asam salisilat diperjualbelikan secara bebas, konsentrasinya pun menurut Sari perlu dibuat lebih rendah agar lebih aman digunakan oleh konsumen.

Baca juga: Asam Salisilat Bisa Memicu Jerawat, Apa Sebabnya?

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com