Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Open Rhinoplasty Harus Dilakukan Dokter yang Berpengalaman?

Kompas.com - 18/03/2024, 15:15 WIB
Via Furgativa Gumilar ,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Operasi rhinoplasty atau dikenal sebagai operasi plastik hidung, telah menjadi salah satu prosedur kecantikan yang paling populer.

Selain memperbaiki hidung untuk kecantikan, operasi rhinoplasty seringkali bertujuan untuk pengobatan seperti sinus yang berdampak pada perbubahan bentuk hidung dan mempengaruhi pernafasan seseorang.

Seperti pada operasi lainnya, operasi ini juga mempunyai risiko yang perlu diperhatikan,  seperti kegagalan pada operasi maupun hasil yang tidak memuaskan.

Baca juga: Rhinoplasty, Operasi Plastik di Hidung yang Tak Hanya demi Kecantikan

Dr. Kosit Eiowchai (dr.Benz), Specialist Otolaryngologist asal Thailand yang merupakan dokter bedah yang pertama kalinya melakukan teknik open rhinoplasty di Thailand mengatakan perlunya memilih dokter yang tepat untuk melakukan open rhinoplasty, pada Jumat (15/4/2024), Jakarta Selatan.

“Normalnya operasi ini membutuhkan dokter yang berpengalaman,” jelasnya.

Teknik closed rhinoplasty dilakukan dengan sayatan yang dibuat khusus di bagian dalam hidung. Kerangka tulang rawan hidung “dibentuk” melalui sayatan kecil di dalam hidung dan dimanipulasi sesuai kebutuhan.

Sedangkan open rhinoplasty dilakukan melalui sayatan yang memanjang dari tepi dalam lubang hidung dan melintasi kolumela, atau permukaan bawah hidung bagian luar. Dengan menggunakan sayatan yang tersembunyi ini, seluruh kerangka hidung dapat divisualisasikan dan dibentuk sesuai kebutuhan.

Open rhinoplasty umumnya menggunakan tulang sebagai pengisi, sedangkan closed rhinoplasty menggunakan implant.

Pada closed rhinoplasty, akses ke struktur hidung hanya sedikit karena sayatan yang dibuka kecil, sehingga cocok untuk kasus-kasus sederhana, seperti hidung yang sedikit bengkok.

Sebaliknya, open rhinoplasty melibatkan sayatan lebih panjang yang memungkinkan akses lebih besar ke struktur hidung, ideal untuk kasus yang lebih kompleks atau pembentukan kembali hidung. Namun, cara ini dapat meninggalkan bekas luka kecil yang terlihat, meski dalam banyak kasus hampir tidak terlihat.

Menurut Dr. Kosit, kesulitan open rhinoplasty lebih tinggi daripada closed rhinoplasty, sehingga risiko kegagalan juga lebih tinggi. Sementara jika operasi gagal atau kurang sempurna, maka perlu revisi yang akan menambah biaya.

"Karenanya lebih baik memilih dokter yang terbaik tetapi hanya sekali operasi daripada harus mengalami kegagalan," ujarnya. “Jika kamu memilih dokter dengan pengalaman yang belum cukup, risiko kegagalan bisa tinggi."

Open rhinoplasty yang gagal juga sangat berisiko dan perbaikannya lebih sulit dibandingkan dengan kegagalan dari teknik closed rhinoplasty.

“Tetapi jika ditangani oleh dokter yang berpengalaman akan jauh lebih aman dan hanya memerlukan satu kali operasi saja,” tuturnya.

Baca juga: Operasi Hidung Open Rhinoplasty dan Close Rhinoplasty, Apa bedanya?

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com