KOMPAS.com - Momen Lebaran sering kali dijadikan modus para mantan kekasih yang ingin berkomunikasi lagi dengan alasan bermaaf-maafan.
Bagi sebagian orang, jauh di dalam hati, pasti akan ada tanda tanya besar ketika menerima pesan dari mantan, apakah mereka menghubungi hanya sekadar untuk mengucapkan selamat Hari Raya, atau memang punya maksud lain.
Namun, yang paling menyebalkan, tentunya ketika kamu sudah berusaha move on berbulan-bulan, tetapi pada akhirnya gagal karena satu chat dari mantan kekasih yang tiba-tiba muncul.
Baca juga: Mantan Menghubungi Saat Lebaran, Ini 4 Alasan Jangan Buru-buru Respons
Baca juga: Mantan Pacar Menghubungi Lagi Saat Lebaran? Ini 6 Cara Menanggapinya
Kalau kamu merasa relate dengan hal ini, tak usah khawatir. Dilansir dari laman Marriage.com, Rabu (17/4/2024), berikut 10 jawaban yang bisa kamu gunakan saat merespons mantan yang muncul tiba-tiba.
Respons yang terencana ini memungkinkan kamu mempertimbangkan dengan matang emosi dan dampak jangka panjang jika berhubungan kembali dengan mantan yang mungkin pernah menyakitimu di masa lalu.
Luangkan waktu untuk merenungkan dinamika hubungan, terutama jika ada riwayat hubungan yang beracun, dan dapat menjadi indikasi siklus putus-nyambung.
Berikut contoh jawabannya:
“Kita sempat putus karena ada masalah, lalu memulai hubungan lagi untuk menyelesaikan masalah, lalu mendapat masalah lagi, lalu putus lagi. Hubungan yang berlanjut seperti ini tidak baik bagi siapa pun, karena suatu saat bisa menjadi racun,”
Mengambil respons netral adalah cara yang seimbang dalam menangani situasi ketika mantan ingin berbicara setelah lost contact dalam beberapa waktu lamanya.
Pendekatan ini melibatkan respons tanpa menunjukkan keinginan yang jelas untuk menjalin hubungan kembali, sehingga memungkinkan kamu mengevaluasi niat dan perasaan mantan kamu dengan cermat.
Baca juga: 7 Cara Move On Tanpa Harus Memblokir Mantan
Amati nada dan isi pesan mantan untuk memahami pola pikirnya, dan membantu kamu memutuskan langkah selanjutnya.
Memberikan jawaban yang lugas sangat efektif jika kamu ingin menetapkan batasan yang tegas.
Nyatakan dengan jelas posisimu saat ini, apakah itu mengakhiri hubungan secara pasti, atau kesediaan untuk mempertahankan hubungan platonis (pertemanan). Namun, pastikan bahwa keputusanmu didasarkan pada refleksi diri yang menyeluruh.
Jika ada rasa saling menyesal dan keinginan untuk berdamai, respons pengakuan memungkinkan kamu mengungkapkan perasaan secara terbuka.