Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garmin Run 2024 Resmi Hadir, Kini Peserta Disabilitas Bisa Ikut

Kompas.com - 22/04/2024, 21:00 WIB
Nazla Ufaira Sabri,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Garmin kembali menyelenggarakan event lari bertajuk Garmin Run yang akan berlangsung pada 29 September 2024 mendatang di ICE BSD, Tangerang.

Mengusung konsep tema “From Zero to Hero", gelaran ini akan turut mengampanyekan poin-poin inklusivitas dan keberlanjutan.

Event lari yang berlangsung sejak 2019 ini terbuka untuk umum dan menawarkan nomor lari mulai dari 5K, 10K, hingga 21K, serta Kids Dash khusus untuk anak-anak.

Garmin Run 2024 ini merupakan serangkaian series yang dilakukan di 10 negara di South Asia dan spesialnya di Indonesia Garmin akan berfokus ke sustainability dan inclusivity,” terang Rian Krisna, Marketing Communication Manager dari Garmin Indonesia, di Press Conference Garmin Run 2024 di Jakarta Selatan, Senin (22/04/2024).

Baca juga:

Poin keberlangsungan itu diwujudkan dengan berkolaborasi dengan Rekosistem sebagai sustainability partner.

Rekosistem akan membantu mengelola sampah-sampah selama event secara bertanggung jawab, yakni dengan dipilah dan dijadikan bahan daur ulang.

Akan tersedia waste dropbox di beberapa titik di arena lari untuk memastikan setiap aspek acara berjalan sesuai dengan prinsip keberlanjutan.

"Karena rata-rata sampah akan berakhir di TPA (tempat pembuangan akhir) atau landfill. Bagaimana caranya kita mengolah bahan sampah itu jadi bahan daur ulang," ucap kata Rizky Satrio, VP Business Development Rekosistem.

Rian Krisna, Marketing Communication Manager, Garmin Indonesia  di Press Conference Garmin Run 2024, Jakarta Selatan, Senin (22/04/2024).KOMPAS.com/NAZLA UFAIRA SABRI Rian Krisna, Marketing Communication Manager, Garmin Indonesia di Press Conference Garmin Run 2024, Jakarta Selatan, Senin (22/04/2024).

Ajak peserta disabilitas

Tahun ini, Garmin Run 2024 turut mengajak para penyandang disabilitas untuk berkesempatan ikut dalam perhelatan ini.

Garmin berharap, melalui perhelatan ini dapat membantu menghapuskan hambatan dan menginspirasi lebih banyak masyarakat untuk berani menantang diri.

Jakarta Swift Wheelchair Basketball Athlete Johanna Caroline, berharap acara ini menjadi momen bagi para penyandang disabilitas untuk memanfaatkan kesempatannya merasakan tiba di garis finish.

"Juga merayakan keragaman bahwa ada banyak individu yang enggak hanya berlari biasa, tapi menggunakan kursi roda, dan lainnya, juga ingin ikut merasakan event ini dan mencapai finish," tuturnya.

Baca juga:

Di kesempatan yang sama, Natrio Catra Yososha, First Autistic Indonesian Marathoner mengatakan, saat ini masih banyak stigma yang melekat di masyarakat tentang penyandang autisme.

Anggapan-anggapan tersebut menurutnya seringkali mengecilkan mereka. Sehingga, partisipasi di event ini menjadi cara baginya untuk menjadi bagian dari support system para individu dengan autisme.

Sebab, lanjut Yasosha, olahraga bisa untuk siapapun dan merupakan kebutuhan dasar, sehingga setiap orang sebaiknya tidak hanya punya kesempatan yang sama tapi juga difasilitasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com