Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Ini Beri Karyawan Bonus 130 Persen Gaji jika Lari 3 Km Per Hari

Kompas.com - 10/01/2024, 05:06 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Olahraga merupakan hal penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, sebagian orang mungkin belum menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Lalu, bagaimana jika kantor memotivasi karyawannya olahraga setiap hari dengan memberikan bonus?

Hal ini dilakukan oleh sebuah perusahaan kertas yang berbasis di Guangdong, China, seperti dikutip Runner's World dari  media lokal China, Guangzhou Daily. 

Baca juga: Jangan Pakai Sepatu Baru untuk Lomba Lari, Bisa Cedera

Bonus hingga 130 persen gaji bulanan diberikan jika karyawan lari hingga sekitar 99 kilometer per bulan atau sekitar 3 kilometer per hari.

Jika hanya bisa mencapai setengahnya atau sekitar 49 kilometer per bulan, mereka tetap diberikan bonus namun hanya satu kali gaji.

Sedangkan bagi mereka yang berprestasi, yakni bisa konsisten lari sekitar 50 kilometer per bulan selama enam bulan berturut-turut, bakal dihadiahi sepasang sepatu lari sebagai tambahan.

Jika semakin banyak lari bonusnya akan semakin menggiurkan, potongan bonus tahunan senilai 30 persen gaji bulanan akan diberikan bagi mereka yang cuma bisa lari sekitar 30 kilometer per bulan "hanya" sekitar 1 kilometer per hari.

Baca juga: Bocah 11 Tahun Pecahkan Rekor Dunia Lari 5 Km

Ini adalah sebuah langkah yang terbilang tegas. Pimpinan perusahaan menilai hal itu perlu diterapkan karena bisnis bisa lebih optimal jika karyawannya sehat.

"Bisnis saya hanya bisa bertahan jika karyawan-karyawan saya juga sehat," ujar Lin Zhiyong, chairman dari Guangdong Dongpo Paper, perusahaan yang menerapkan kebijakan unik tersebut.

Kedengarannya seperti sebuah kebijakan yang agak memberatkan. Namun, para karyawan ternyata meresponsnya dengan positif.

"Ini tidak cuma membuat kami lebih sehat, tapi juga mendapatkan bayaran yang lebih baik atas pekerjaan kami," ucap seorang karyawan yang tidak mau disebut namanya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Meski demikian, kebijakan yang kemudian sempat viral ini juga mendapatkan respons negatif dari warganet.

Dari platform media sosial China, Weibo, misalnya, beberapa warganet menilai para karyawan bisa cendera gara-gara kebijakan itu.

"Syarat itu bisa dikatakan berlebihan, bahkan untuk murid-murid sekolah olaharaga. Lutut mereka bisa sakit. Lalu, tergantung dari usia dan kondisi kesehatan mereka, (kebijakan) itu juga bisa memicu gagal jantung akut," tulis seorang warganet.

Baca juga: Kiat Aman Olahraga Lari Saat Hamil

Kendati demikian, Runner's World menuliskan, sejumlah studi telah membuktikan bahwa faktanya, lari tidak berdampak buruk terhadap lutut.

Selain itu, aktivitas olahraga rutin justru bisa membantu mencegah penyakit jantung.

Kendati demikian, walaupun rutinitas lari baik bagi kesehatan, kita sebetulnya tidak harus memacu diri untuk lari berkilo-kilometer setiap harinya, kecuali memang menyukai jenis olahraga itu.

Sebab, olahraga terbaik tak hanya lari, melainkan jenis olahraga apapun yang kita sukai dan bisa kita jaga secara konsisten.

Bagaimana menurutmu soal kebijakan ini?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com