Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2024, 19:12 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Kamu pasti pernah mendengar pepatah: “Kamu adalah apa yang kamu makan.” Tapi pernahkah kita memikirkan kapan saat yang tepat untuk makan?

Kalau hidup di kota besar, jadwalmu pasti penuh dengan mengantar anak ke sekolah, rapat kerja, aktivitas sepulang sekolah, dan segala sesuatu di antaranya, sehingga sulit untuk duduk makan secara konsisten di am yang sama hari demi hari.

Apakah waktu makan menjadi faktor penting dalam kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan? Dan jika ya, kapan waktu terbaik untuk makan malam? Bagaimana dengan sarapan dan makan siang?

“Jadwal orang modern menyulitkan untuk makan malam pada waktu yang wajar,” kata ahli diet terdaftar Julia Zumpano, RD, LD. “Dan hal ini membuat kita bingung ingin makan apa dan di mana. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan pola makan yang tidak teratur.”

Meski demikian, ada waktu-waktu yang dianggap paling baik untuk makan. Zumpano memberi beberapa panduan tentang waktu terbaik untuk makan malam dan makanan lainnya sepanjang hari.

Baca juga: Asupan Kalori Vs Waktu Makan, Mana Lebih Penting dalam Diet?

Kapan waktu terbaik untuk makan?

Menurut Zumpano waktu makan terbaik adalah keputusan pribadi yang bergantung pada kondisi medis apa pun yang kamu miliki, serta tujuan kesehatan dan kebugaran yang ingin kamu capai.

Sebuah penelitian pada tahun 2016 menunjukkan bahwa pola makan kita bervariasi dan tidak menentu. Meskipun kamu mungkin ingin makan malam di meja pada jam 6 sore, orang lain mungkin makan malam atau camilan lebih larut sebelum tidur.

Sekalipun kamu memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari, perubahan sedikit saja bisa menghilangkan kebiasaan makan tersebut. Misalnya, kamu tidak sempat sarapan, sehingga baru makan menjelang makan siang, akibatnya makan siang pun mundur, dan makan malam menjadi terlalu larut.

Faktanya, sebuah penelitian pada tahun 2022 menunjukkan makan di malam hari meningkatkan risiko seseorang mengalami obesitas.

“Semakin lama kita tidak makan, kita akan semakin lapar, yang sering kali menyebabkan pilihan makanan yang cepat dan tidak sehat,” kata Zumpano. 

Nah, agar hal-hal tersebut tidak terjadi, Zumpano menyarankan untuk meneta[kan waktu makan yang kurang lebih sama setiap hari, misalnya:

Sarapan

Tidak semua orang suka sarapan – dan itu tidak masalah. Namun jika kamu memang terbiasa makan pagi, Zumpano menyarankan untuk sarapan pagi satu hingga satu setengah jam setelah bangun tidur.

Dan jenis sarapan apa yang sebaiknya kita makan?

“Saya merekomendasikan sarapan berbasis protein. Saya penggemar putih telur dengan sosis kalkun atau sosis ayam. Saya suka keju cottage atau yogurt Yunani untuk sarapan. Itu adalah sumber protein yang bagus. Tahu orak-arik adalah pilihan sarapan nabati yang enak,” saran Zumpano.

“Sertakan makanan kaya serat ke dalam sarapan. Jadi, jika ingin telur, masukkan sayuran hijau, tumis sayuran, kacang hitam, atau salsa. Jika ingin makan keju cottage atau yogurt Yunani, makanlah buah beri dan kacang-kacangan.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com