Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajan Sembarangan Bisa Bikin Anak Anemia, Benarkah? Simak Penjelasan Dokter

Kompas.com, 23 Oktober 2024, 22:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin (Hb) di dalam tubuh lebih rendah dari normal.

Hb diperlukan untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, agar tubuh bisa bergerak dan berfungsi secara normal.

Pada pengidap anemia, mereka mengalami sejumlah gejala, seperti kelelahan, lemah, pusing, bahkan sesak napas, karena oksigen tidak tersalurkan dengan baik.

Baca juga: Anak Lemas dan Susah Fokus, Waspadai Gejala Anemia

Beberapa orang menilai, anemia pada anak disebabkan karena mereka suka jajan sembarangan, termasuk terlalu sering jajan es teh. Benarkah anggapan ini?

“Penyebab utama anemia itu kekurangan zat besi. Ini karena intake, karena makanannya kurang makanan yang kaya akan zat besi,” jelas Koordinator Riset dan Kajian Fokus Kesehatan Indonesia (FKI), Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, dalam media briefing terkait pemenuhan gizi anak SD di Beautika Restoran, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2024).

Kekurangan zat besi sebabkan anemia

Anak bisa mengidap anemia apabila makanan yang setiap hari dikonsumsi kekurangan zat besi. Bisa pula karena mereka kurang menyukai jenis makanan tertentu.

Misalnya anak tidak suka menyantap protein hewani seperti hati ayam, hati sapi, daging sapi, atau daging kambing.

Padahal, hati ayam seberat 28 gram mengandung 3,6 miligram zat besi. Sedangkan hati sapi dengan berat yang sama mengandung 1,7 miligram zat besi.

Kemudian, daging sapi cincang seberat 28 gram mengandung 0,8 miligram zat besi dan daging kambing dengan berat yang sama mengandung 1 miligram zat besi.

“Padahal daging, dan juga ikan, itu zat besinya bagus banget,” ucap Ray.

Baca juga: Anemia pada Anak, Mungkinkah Disebabkan oleh Faktor Genetik?

 

Selain kurangnya asupan protein, terlalu sering minum teh juga bisa menyebabkan anemia pada anak, karena menghambat penyerapan zat besi pada tubuh. Sebab, teh mengandung zat tanin.

“Teh memang ada yang namanya zat tanin. Zat tanin itu bisa mengikat zat besi. Makanya, anak-anak sebaiknya jangan terlalu sering (minum teh),” kata Ray.

Namun demikian, Ray mengatakan, bukan berarti anak-anak sepenuhnya dilarang minum teh. Mereka tetap bisa meminumnya, asalkan menunggu selama 90 menit sampai dua jam setelah menyantap makanan penuh zat besi.

Dengan begitu, zat besi yang dibawa oleh makanan tersebut bisa diserap dengan sempurna oleh tubuh, sehingga anak jauh dari potensi mengidap anemia.

Baca juga: Kenali Tanda-tanda Anemia pada Anak Sebelum Terlambat

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau