JAKARTA, KOMPAS.com – Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin (Hb) di dalam tubuh lebih rendah dari normal.
Hb diperlukan untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, agar tubuh bisa bergerak dan berfungsi secara normal.
Pada pengidap anemia, mereka mengalami sejumlah gejala, seperti kelelahan, lemah, pusing, bahkan sesak napas, karena oksigen tidak tersalurkan dengan baik.
Baca juga: Anak Lemas dan Susah Fokus, Waspadai Gejala Anemia
Beberapa orang menilai, anemia pada anak disebabkan karena mereka suka jajan sembarangan, termasuk terlalu sering jajan es teh. Benarkah anggapan ini?
“Penyebab utama anemia itu kekurangan zat besi. Ini karena intake, karena makanannya kurang makanan yang kaya akan zat besi,” jelas Koordinator Riset dan Kajian Fokus Kesehatan Indonesia (FKI), Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, dalam media briefing terkait pemenuhan gizi anak SD di Beautika Restoran, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2024).
Anak bisa mengidap anemia apabila makanan yang setiap hari dikonsumsi kekurangan zat besi. Bisa pula karena mereka kurang menyukai jenis makanan tertentu.
Misalnya anak tidak suka menyantap protein hewani seperti hati ayam, hati sapi, daging sapi, atau daging kambing.
Padahal, hati ayam seberat 28 gram mengandung 3,6 miligram zat besi. Sedangkan hati sapi dengan berat yang sama mengandung 1,7 miligram zat besi.
Kemudian, daging sapi cincang seberat 28 gram mengandung 0,8 miligram zat besi dan daging kambing dengan berat yang sama mengandung 1 miligram zat besi.
“Padahal daging, dan juga ikan, itu zat besinya bagus banget,” ucap Ray.
Baca juga: Anemia pada Anak, Mungkinkah Disebabkan oleh Faktor Genetik?
Selain kurangnya asupan protein, terlalu sering minum teh juga bisa menyebabkan anemia pada anak, karena menghambat penyerapan zat besi pada tubuh. Sebab, teh mengandung zat tanin.
“Teh memang ada yang namanya zat tanin. Zat tanin itu bisa mengikat zat besi. Makanya, anak-anak sebaiknya jangan terlalu sering (minum teh),” kata Ray.
Namun demikian, Ray mengatakan, bukan berarti anak-anak sepenuhnya dilarang minum teh. Mereka tetap bisa meminumnya, asalkan menunggu selama 90 menit sampai dua jam setelah menyantap makanan penuh zat besi.
Dengan begitu, zat besi yang dibawa oleh makanan tersebut bisa diserap dengan sempurna oleh tubuh, sehingga anak jauh dari potensi mengidap anemia.
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Anemia pada Anak Sebelum Terlambat
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang