KOMPAS.com - Kacamata bukan hanya alat bantu penglihatan, tetapi juga aksesori penting yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.
Salah satu komponen utama kacamata yang harus diperhatikan adalah jenis lensa yang digunakan.
Setiap lensa memiliki fungsinya sendiri, mulai dari memperbaiki masalah penglihatan seperti minus, plus, atau silinder, hingga memberikan perlindungan dari sinar UV atau sinar biru.
Baca juga:
Dengan memahami berbagai macam lensa, kamu dapat memilih kacamata yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Berikut sejumlah jenis lensa kacamata yang paling umum dan dapat ditemukan di berbagai optik.
Single vision adalah lensa yang dirancang untuk satu masalah penglihatan, yaitu minus atau plus, dan dapat dikombinasikan dengan silinder.
Menurut staf toko Yomi Jaya, Ayu, single vision adalah lensa untuk mata minus dan silinder, atau plus dan silinder.
"Lensa single vision ukurannya untuk baca dan jalan," ujarnya kepada Kompas.com di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024).
Lensa progresif dirancang untuk mengatasi tiga masalah penglihatan sekaligus dalam satu lensa.
"Untuk progresif, dalam satu lensa ada minus, silinder, dan plus. Lensa ini ukurannya juga untuk baca dan jalan, atau keduanya normal tapi ada ADD plus" jelas Ayu.
ADD merupakan additional atau penambahan, di mana jarak jauh normal tetapi jarak dekat tidak, sehingga harus memakai lensa progresif.
Ayu mengatakan, biasanya jenis lensa ini digunakan orangtua yang berusia 40 tahun ke atas.
Jika sering mengakses layar, maka jenis lensa ini bisa jadi yang paling cocok untukmu.
"Kalau banyak menggunakan gadget, lihat layar, dan nonton TV, kita harus pakai kacamata blue ray," jelas Ayu.
Baca juga:
Jenis lensa ini dapat melindungi mata dari sinar biru yang dihasilkan oleh gawai atau gadget, yang dalam jangka waktu dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan mata.