Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Dimanjakan Orangtua Bisa Berdampak Buruk hingga ke Pernikahan

Kompas.com, 30 Desember 2024, 15:28 WIB
Silmi Nurul Utami,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

KOMPAS.com - Pola asuh strawberry parents membuat orangtua terlalu melindungi dan memenuhi semua kebutuhan anak.

Hal ini seringkali meninggalkan dampak jangka panjang yang kurang baik, bahkan hingga anak tumbuh dewasa.

Menurut Psikolog Klinis RS Dr Oen Solo Baru sekaligus pengajar di Setiabudi University Yustinus Joko Dwi Nugroho, M.Psi., salah satu efek buruknya adalah anak-anak yang tumbuh dengan pola asuh ini dapat mengalami kesulitan dalam hubungan pernikahannya. 

"Ternyata impact-nya itu bisa sampai ke pernikahan," ujar Joko ketika diwawancarai Kompas.com, Sabtu (28/12/2024). 

Misalnya, seorang suami memiliki strawberry parents dan dimanjakan secara berlebihan. Sejak kecil, semua keinginannya dipenuhi tanpa banyak usaha dari dirinya sendiri. 

Baca juga:

Orangtua juga mengambil alih setiap masalah yang dihadapinya, sehingga ia tidak terbiasa menghadapi tantangan secara mandiri.

Namun, hidup tidak selalu berjalan mulus. Ketika keluarganya mengalami kebangkrutan, pola pikir “semua tersedia” tidak lagi relevan. 

"Orangtuanya bangkrut, kehidupannya sudah berbeda 180 derajat. Dia harus memulai dari awal," jelas Joko. 

Namun, ketika menghadapi hambatan kecil, ia mudah menyerah karena di masa lalunya orangtuanya tidak pernah membiarkan dia menyelesaikan masalahnya sendiri.

Orangtua selalu berusaha memenuhi semua keinginannya dan menyelesaikan semua masalahnya. 

"Jadi anak-anak ini jarang mengalami penolakan atau kekecewaan. Semua masalah anak itu yang handle adalah orangtua," tutur Joko. 

Akhirnya, hal tersebut membuatnya mudah menyerah dan tidak mau berjuang.

Misalnya, suami yang seharusnya bisa mencari nafkah malah menjadi kurang bertanggung jawab, meski sang istri sudah memberikan dukungan. 

"Ada hambatan sedikit, sudah menyerah. Selalu berpikir 'Sepertinya enggak akan bisa'. Kalau dia dimintain beras gitu aja, malah ikut nangis," kata Joko.

Baca juga: 7 Ciri-ciri Strawberry Generation, Kamu Salah Satunya?

Situasi ini menyebabkan pasangan merasa tidak didukung dan harus memikul beban sendiri.

Rasa stres yang dipendam kemudian muncul sebagai gejala psikosomatis, atau gangguan fisik yang diakibatkan oleh gangguan psikologis. 

Sehingga, perlu diingat bahwa pola asuh yang terlalu melindungi dan memanjakan tidak hanya memengaruhi anak saat kecil, tetapi juga membawa dampak besar pada hubungan mereka di masa dewasa. 

Baca juga: Gangguan Psikosomatis, Saat Stres Melampaui Batas

Orangtua perlu menanamkan kemandirian dan tanggung jawab sejak dini, agar anak mampu menghadapi tekanan hidup dan menjalani hubungan yang sehat di masa depan.  

"Ini contoh real bahwa ternyata impact-nya itu bisa sampai ke pernikahan dan sebenarnya masih banyak klien-klien saya yang mengalami dampak buruk lainnya," tutup Joko. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau