Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu, Tengok Kondom dari Masa ke Masa

Padahal, kenyataannya alat pelindung kehamilan dan pencegah penyebaran penyakit seksual ini sudah ada sejak zaman dulu kala.

Uniknya, dulu kondom mempunyai banyak nama yang "aneh bin ajaib". Misalnya saja, love sock (sarung cinta), jimmy hat, hingga dick-sock.

Nah, berikut ini adalah sepenggal sejarah perkembangan kondom dari masa ke masa.

1. 1000 Sebelum Masehi

Awalnya, kondom digunakan sebagai pelindung penis dari berbagai penyakit seksual yang menular.

Bangsa Mesir kuno menggunakan kondom yang terbuat dari kain linen.

Di masa itu, kondom belum menjadi alat pencegah kehamilan karena bangsa Mesir sangat menjunjung tinggi dewa kesuburan dan reproduksi, Min.

Meski demikian, perempuan Mesir kalangan atas ternyata juga sudah memiliki program pengontrolan kehamilan.

Ya, untuk mencegah kehamilan, perempuan Mesir ini mengoleskan kotoran buaya dan madu ke vagina.

Kandungan alkaline dalam kotoran buaya ini akan membunuh sperma yang masuk dan madunya berfungsi sebagai antibakteri.

2. Tahun 1400-an

Di masa ini perkembangan pengetahuan sudah semakin maju dibanding bangsa Mesir kuno.

Bahkan kondom yang ada sudah mirip dengan kondom modern yang kita kenal sekarang.

Kondom ini banyak digunakan oleh masyarakat di China.

Kondom Cina ini terbuat dari lapisan usus domba atau kertas sutera yang diminyaki dan digunakan untuk menutupi kepala penis.

Masyarakat Jepang juga sudah mulai mengembangkan kondom di era yang sama.

Hanya saja mereka menggunakan bahan yang lebih ekstrim yang diberi nama "kelenjar", dan dibuat dari tanduk hewan, kulit halus binatang, atau bahkan cangkang kura-kura.

3. Tahun 1839

Ini saatnya mengucapkan selamat tinggal pada usus binatang yang berlendir atau cangkang kura-kura.

Di masa ini, Charles Goodyear, pendiri perusahaan ban Goodyear menemukan cara membuat kondom dalam jumlah besar.

Sejak saat inilah kondom karet ini mulai dikenal. Namun sayangnya, kondom ini memiliki bau karet yang cukup mengganggu.

4. Tahun 1912

Setelah kondom karet berkembang, Julius Fromm dari Polandia memodifikasi dan menyempurnakan kondom tersebut.

Dia menciptakan cetakan kaca yang menyerupai penis. Cetakan ini dicelupkan ke dalam larutan karet latex yang kemudian dipanaskan dalam oven.

Hasilnya, kondom latex seperti yang banyak ditemui saat ini.

5. Tahun 2000an

Kondom modern sekarang ini sebenarnya memiliki bahan yang hampir sama, yaitu karet atau latex.

Namun kini banyak pilihan rasa, warna, bahkan tekstur. Juga, ada kondom yang licin mulus atau bergerigi.

Kondom juga semakin tipis, bahkan ada yang dilengkapi alat yang bisa bergetar.

https://lifestyle.kompas.com/read/2014/01/18/1212519/ada-sejak-ribuan-tahun-lalu-tengok-kondom-dari-masa-ke-masa

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com