Dua Efek Perlindungan dari Kondom

Menurut dr.Med.Firman Santoso, Sp.OG, kondom bukan hanya menjadi alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan tidak direncanakan, tetapi juga untuk mencegah infeksi menular seksual.

"Kondom membantu kita menikmati seks dengan aman," katanya dalam acara media gathering dalam rangka Hari Kontrasepsi yang diadakan oleh DKT Indonesia di Jakarta (25/9/2017).

Penggunaan kondom akan mencegah infeksi menular seksual seperti herpes genital, HIV/AIDS, dan juga infeksi HPV penyebab kanker serviks.

Manfaat lain dari kondom adalah tidak memiliki efek hormonal bagi tubuh, bisa menunda ejakulasi, serta tidak ada efek penundaan kesuburan. "Beda dengan pil KB atau suntik yang butuh waktu beberapa bulan sampai efek hormonnya benar-benar hilang supaya bisa hamil lagi," papar Firman.

Penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi di Indonesia berkisar 3,15 persen dari peserta KB aktif, berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2016.

Deputi General Manager DKT Indonesia, Pierre Frederick, mengungkapkan kondom masih dianggap sebagai sebuah hal tabu di masyarakat. "Stigma terhadap kondom ini membuat program kondom sebagai alat kontrasepsi masih terkendala," katanya dalam acara yang sama.

Selain itu, masih ada keengganan para pria untuk menggunakan kondom karena mindset yang keliru. Misalnya saja menganggap kondom akan mengurangi kenikmatan hubungan seks.

"Ketebalan kondom sebenarnya hanya sekitar 0.05-0.02 milimeter, sehingga tidak akan memengaruhi kualitas bercinta. Selain itu pori-pori kondom sangat kecil, yaitu 5 mikron atau 10 kali lebih kecil dari sperma," kata Firman.

Ia menambahkan, penggunaan kondom juga membiasakan pria untuk lebih bertanggung jawab dan tidak egois. "Selama ini kesadaran penggunaan kontrasepsi titik beratnya ada pada kum wanita," katanya.

DKT Indonesia melalui Kondom Sutera aktif meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi. Kondom Sutera telah melakukan kampanye #UbahHidupLo dengan menyasar pekerja di kapal (ABK), pekerja pelabuhan, serta masyarakat dan pemangku kepentingan di berbagai pelabuhan di seluruh Indonesia.