Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Logo McD Pakai Warna Merah dan Kuning, Ternyata Ada Alasan Ilmiahnya

KOMPAS.com - Sebagai restoran penyedia makanan cepat saji, tentu bukan tanpa alasan mengapa McDonald's menggunakan warna merah dan kuning pada logo mereka.

Ternyata, alasan di balik pemilihan warna tersebut berangkat dari pertimbangan psikologis. Bukan karena unsur estetika semata.

Warna merah dan kuning pada logo McDonald's dipilih berdasarkan alasan ilmiah.

Warna merah disebut mampu merangsang suatu hal yang dikaitkan dengan keaktifan. Hal ini juga meningkatkan denyut jantung yang meningkatkan nafsu makan.

Sementara, warna kuning dikaitkan dnegan kebahagiaan dan merupakan warna yang paling terlihat di siang hari.

Mungkin karena alasan ini pula maka logo McDonald's kerap menjadi ikon yang paling terlihat saat jalanan dipadati kendaraan dan reklame.

Disebutkan dalam artikel yang dilansir Reader's Digest, otak memproses warna sebelum kata atau bentuk.

Warna merah dan kuning membuat kita merasa lapar dan mendorong kita untuk membeli produk yang mereka jual, dan sekaligus membuat kita merasa bahagia.

McDonald's telah menggunakan filosofi warna ini untuk mempengaruhi dan membuat orang memikirkan hal baik tentang produk mereka.

Di sisi lain, banyak merek waralaba mulai menggunakan lebih banyak warna hijau untuk etalase dan desain interior mereka.

Ini karena warna hijau dikaitkan dengan alam dan ramah lingkungan.

McDonald's juga pernah dikritik karena tak menggunakan produk ramah lingkungan.

Tapi kini, restoran cepat saji ini telah menggunakan pendingin ramah lingkungan dan mengubah minyak bekas menjadi bahan bakar biodiesel.

Namun bagaimana pun, terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji bisa membahayakan kesehatan.

Oleh karena itu, kita harus bisa mengontrol kegemaran mengonsumsi makanan semacam ini, karena makanan cepat saji bisa menyerang sistem kekebalan tubuh.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/13/230000120/logo-mcd-pakai-warna-merah-dan-kuning-ternyata-ada-alasan-ilmiahnya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke