Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Situasi yang Bisa Bikin Hubungan Kita dan Sahabat "Putus"

Persahabatan bisa membuat seseorang merasa diakui, bahagia dan saling memiliki. Persahabatan kadang bertahan jauh lebih lama daripada hubungan romantis seseorang.

Oleh karena itu, terus lah jaga hubungan persahabatanmu. Salah satu caranya adalah dengan menjaga agar hal-hal yang merusak persahabatan tidak terjadi. Apa saja itu?

1. Kepedulian yang tak seimbang

Salah satu hal mendasar dalam persahabatan dadalah kepedulian. Adalah hal yang wajar jika kita dan sahabat saling berbagi kepedulian, asal tidak berlebihan sehingga membosankan.

Hal itu akan menimbulkan ketidakseimbangan, kesalahpahaman, hingga rasa sakit.

Oversharing atau terlalu banyak cerita soal satu hal juga bisa menjadi salah satu faktor perusak persahabatan.

Seorang sahabat memang punya tugas untuk mendengarkan keluh kesah sahabatnya, namun jangan lupa untuk menjaganya tetap dalam batas. Jika terlalu sering cerita tentang hal yang sama, itu bisa mengesalkan.

Untuk menghindarinya, cobalah mengubah sesi curhat lebih kepada diskusi dan berikan sahabatmu kesempatan untuk curhat soal dirinya juga.

2. Waktu dan tenaga

Persahabatan mengorbankan waktu dan tenaga. Hubungan persahabatan yang berharga adalah memiliki waktu yang berkualitas (quality time) bersama serta membutuhkan timbal balik positif terhadap masing-masing individu.

Misalnya, jangan sampai sahabatmu merasa dirinya lebih sering berjuang untuk menghampirimu di tempat kerjamu, ketimbang kamu yang menghampirinya terlebih dahulu.

Hal-hal yang berat sebelah seperti itu akan membuat seseorang merasa dimanfaatkan, tidak dihormati dan tidak disayangi.

3. Afiliasi dan gaya hidup

Persahabatan biasanya dibangun karena adanya suatu keterkaitan. Misalnya menyukai sesuatu yang sama atau sama-sama merupakan karyawan baru di sebuah perusahaan.

Meski begitu, setiap orang berubah. Persahabatan bisa berlanjut seiring berjalannya waktu dan tumbuh lebih kuat. Namun perubahan kebiasaan, gaya hidup, bahkan pilihan politik bisa perlahan menjauhkan kita dari para sahabat.

Pada intinya, kita dan sahabat sudah berada pada konteks kehidupan yang berbeda dan konteks kehidupan yang berbeda tersebut bisa mengubah hubungan persahabatan seseorang.

4. Jarak dan koneksi

Jarak menjadi konteks utama yang bisa merenggangkan hubungan persahabatan. Tapi, apakah perbedaan jarak antar kota atau antar negara otomatis membuat persahabatan luntur?

Tentu tidak. Sebab masih ada teknologi seperti fitur chat, media sosial dan lainnya yang bisa menghubungkan kita dengan para sahabat.

Namun, seringkali seseorang tak punya banyak waktu atau kemauan untuk terlalu banyak berhubungan lewat teknologi. Jika itu terjadi, maka jarak memang benar-benar bisa 'membunuh' sebuah hubungan persahabatan.

5. Ekspektasi

Menurut sebuah penelitian dari Tel Aviv University dan Massachuset Institute of Technology, kita memiliki kelemahan dalam melihat siapa sahabat kita sebenarnya. Mengapa bisa begitu? Sebab adanya ekspektasi yang tak terpenuhi.

Kepuasan dalam berbagi kepedulian, waktu, energi, kedekatan, dan timbal balik bisa berbeda bagi setiap orang. Meski kita merasa sudah memberikan semuanya, mungkin hal sama tidak dirasakan sahabat kita.

Jika ini terjadi seringkali kita merasa bersalah, tertekan dan terjebak.

Persahabatan seharusnya bisa membawa kebahagiaan dan dengan putusnya hubungan persahabatan, kebahagiaan itu juga akan ikut hilang.

Kebingungan, kesedihan dan frustrasi kemudian kita rasakan. Sehingga ketidakseimbangan harusnya diminimalisasi dalam sebuah hubungan persahabatan.

Akhirnya memutuskan hubungan persahabatan bisa menjadi solusi terbaik jika memang persahabatan yang dibangun sudah tidak sehat. Seperti menimbulkan stres dan kesehatan mental.

Kita bisa menjadikan pengalaman hubungan persahabatan lainnya sebagai bahan untuk menghadapi situasi ini.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/03/095258220/situasi-yang-bisa-bikin-hubungan-kita-dan-sahabat-putus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke