Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perhiasan Tembaga "Ngetren", tapi Perak Tetap Favorit Anak Muda

Pada acara International Handicraft Trade Fair (INACRAFT 2018), misalnya, kita bisa melihat gerai penjual perhiasan tembaga  bertema etnik dalam jumlah yang relatif banyak.

Meningkatnya tren perhiasan etnik diakui oleh salah satu pedagang perhiasan tembaga etnik, "Garnis".

"Sekarang semakin tren aksesori antik begini. Sudah banyak juga yang produksi dan peminatnya juga semakin banyak."

Demikian kata pemilik Garnis, Lestari Garnis Utami di sela acara INACRAFT 2018, Jumat (27/4/2018).

Begitu pula di kalangan anak muda. Menurut Lestari, anak-anak muda kerap menggunakan aksesori tembaga etnik untuk menghadiri acara-acara resmi, seperti pernikahan atau untuk keperluan bridesmaid.

Dari semua jenis perhiasan tembaga etnik pun, bros menjadi jenis yang paling banyak dicari.

Namun, hal itu masih terbatas di kota-kota besar. "Di daerah tertentu saja, kebanyakan kota besar. Seperti Jakarta, Surabaya," ujarnya.

Perak

Sementara, kata dia, warna perak menjadi yang paling difavoritkan oleh anak muda. Sedangkan untuk kalangan ibu-ibu lebih menyukai warna emas.

Lestari memperkirakan, warna perak lebih disukai anak muda karena tak terlalu mencolok namun tetap elegan.

"Anak muda lebih kepada perak bakar. Mungkin karena kalau dipakai lebih netral dan tidak terlalu mencolok," ucap dia.

Lestari menjelaskan, jika kalangan ibu-ibu lebih menyukai bros tembaga dengan model susun, besar, dan menonjol, anak muda lebih memilih model yang sederhana.

Ia mencontohkan, bentuk kupu-kupu yang bisa dipadukan jenis pakaian apa pun.

"Anak muda lebih ke kontemporer, bukan adat, selain itu yang kecil dan simple. Kadang anak muda enggak mau mencolok," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/27/200000420/perhiasan-tembaga-ngetren-tapi-perak-tetap-favorit-anak-muda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke