Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kiat Membasmi Jerawat Pasir Agar Tidak Datang Lagi

KOMPAS.com - Sebutan jerawat pasir umum digunakan pada jerawat yang muncul secara berbarengan dengan jumlah yang banyak (mirip seperti pasir). Hal ini tentu sangat mengganggu penampilan dan bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang.

Lantas, bagaimana cara mengatasi jerawat pasir agar wajah kembali bersih seperti sedia kala?

Jerawat pasir sebenarnya sama dengan jerawat biasa, tapi berukuran kecil yang biasanya berisi nanah atau lemak serta kotoran, dan datang secara bergerombol. Jika jerawat sudah meradang, biasanya akan berwarna kemerahan.

Kebanyakan orang mengalami jerawat ini dibagian pipi atau dahi. Hal ini dikarenakan dahi termasuk dalam zona T, yakni bagian di wajah yang produksi minyaknya jauh lebih besar dibandingkan bagian lainnya.

Selain itu, dahi juga biasanya menjadi bagian wajah yang sering terpapar minyak dari berbagai produk perawatan rambut. Kombinasi inilah yang membuat dahi menjadi tempat favorit jerawat pasir untuk tumbuh, terutama di atas alis dan tepat di bawah garis rambut.

Stres menjadi salah satu faktor utama munculnya jenis jerawat yang satu ini. Selain itu, perubahan hormon yang signifikan seperti saat menstruasi, kehamilan, dan menopause juga berkontribusi besar dalam kemunculan jerawat pasir.

Mengatasi jerawat pasir berdasarkan jenis jerawat penyebabnya

Jerawat pasir pada dasarnya sama dengan jerawat biasa, berikut beberapa jenis jerawat yang umum muncul sebagai jerawat pasir, yaitu:

1. Whiteheads (komedo putih)

Kumpulan komedo putih yang datang secara berkelompok merupakan jenis paling umum yang biasanya sering disebut jerawat pasir.

Umumnya, komedo putih terbentuk saat pori-pori di wajah tersumbat oleh sebum dan sel kulit mati. Bagian pori-pori biasanya menutup sehingga terlihat seperti benjolan kecil yang menonjol di kulit.

Mengatasi komedo putih jauh lebih sulit dibandingkan dengan komedo hitam karena pori-pori yang tersumbat biasanya sudah tertutup.

Menggunakan produk yang mengandung asam salisilat bisa membantu meringankan jerawat. Jika tidak kunjung hilang juga, periksa ke dokter kulit.

2. Papula

Papula terjadi saat dinding yang mengelilingi pori-pori wajah pecah dari peradangan yang parah. Hal ini menyebabkan pori-pori menjadi iritasi dan meradang. Di waktu inilah papula muncul berupa benjolan kecil berwarna merah pada kulit.

Menggunakan produk yang mengandung benzoil peroksida dapat membantu mengatasi jerawat pasir yang berasal dari papula. Pasalnya, benzoil peroksida mampu mengurangi pembengkakan dan menyingkirkan bakteri di dalam kulit.

Selain itu, produk ini juga bisa menghilangkan kelebihan minyak di wajah. Dokter juga biasanya akan meresepkan antibiotik minum atau oles dan krim retinoid untuk mengatasi peradangan.

3. Pustula

Tidak seperti papula, pustula biasanya terjadi akibat dinding di sekitar pori-pori pecah. Pustula biasanya terlihat seperti benjolan yang berwarna merah dan penuh dengan nanah.

Jerawat ini tampak memiliki kepala kuning dan putih di atasnya yang menandai keberadaan nanah di dalamnya. Sama seperti papula, jenis jerawat ini bisa diobati dengan obat yang mengandung benzoil peroksida dan krim retinoid.

Dikutip dari National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Disease, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk merawat kulit berjerawat, yaitu:

  • Bersihkan kulit yang berjerawat setiap hari. Gunakan pembersih yang ringan di pagi hari, setelah berolahraga berat, dan malam hari sebelum tidur. Jangan gunakan sabun dengan scrub yang kasar karena dapat mengiritasi jerawat.
  • Keramas secara teratur karena rambut yang berminyak dan kotor jika terkena wajah bisa memperparah jerawat.
  • Hindari menggosok atau menyentuh bagian kulit yang berjerawat, terlebih dengan tangan kotor. Menyentuh, menggosok, dan memencet jerawat bisa memperparah iritasi dan menimbulkan bekas jerawat.
  • Jangan sembarangan menggunakan kosmetik. Beberapa kosmetik bisa bereaksi buruk dan memperparah jerawat. Oleh karena itu, ada baiknya untuk menghindari penggunaan kosmetik yang berat dan berlebihan di bagian kulit yang berjerawat.

Sebelum mengambil tindakan pengobatan, selalu konsultasikan ke dokter untuk mengetahui dengan jelas penyebab pasti dari jerawat pasir yang menyerang. Diagnosis yang tepat dapat membantu mendapatkan pengobatan yang juga tepat dan efektif.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/06/18/151500620/kiat-membasmi-jerawat-pasir-agar-tidak-datang-lagi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com