Menurut pakar estetika dr. Olivia Ong, hal itu karena proses penuaan kulit juga terjadi di lapisan terdalam kulit, bahkan sampai ke tulang.
"Kalau yang terluar itu bagian kulit. Di lapisan kedua ada bantalan-bantal lemak yang seiring usia akan terus menipis. Lapisan selanjutnya adalah kolagen, dan lebih dalam lagi ada tulang," paparnya dalam acara temu media di Jakarta (9/10).
Ia mengatakan, pada bagian tulang, seiring dengan bertambahnya usia akan mengalami pengecilan.
"Contohnya tulang hidung dan rahang atas kita mengecil," kata pendiri Jakarta Aestetic Clinic ini.
"Tidak bisa kalau hanya ingin mengencangkan kulit dengan ditarik saja. Apalagi, otot dan bagian lain pada wajah saling berkaitan," katanya.
Ia mencontohkan, pasien yang ingin menghilangkan garis senyum (smile lines) di bagian hidung dan bibir, tidak cukup hanya melakukan suntik filler saja.
"Tetap harus dibantu secara keseluruhan, misalnya dengan diperbaiki dulu struktur kulitnya agar kolagennya banyak lagi. Dengan begitu tindakan filler-nya bisa lebih minimal," papar Olivia.
Keberhasilan perawatan anti-aging, menurut dia, sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pemberian terapi sesuai indikasi.
"Itu sebabnya ketajaman analisa dari dokter sangat penting. Saat ini prosedur estetika dan alatnya bervariasi, tapi hasilnya juga tergantung dokternya," katanya.
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/08/10/121100520/pengaruh-penuaan-tak-cuma-terjadi-di-kulit
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan