Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Hal yang Perlu Dihindari Setelah Kulit Terbakar Matahari

Selain bikin kulit tampak kemerahan, terbakar matahari rasanya sangat sakit dan perih. Jika kamu baru-baru ini mengalaminya, ada beberapa hal yang perlu kamu hindari untuk sementara waktu agar kondisi kulit cepat membaik.

Yang wajib dihindari setelah kulit terbakar matahari

1. Menggaruk dan mengelupas kulit

Kulit yang terbakar matahari akan memerah, terasa gatal dan perih, yang lama-lama akan mengering dan berkerak. Namun, jangan coba untuk menggaruk apalagi mengelupas atau mengopek kulit yang mengering.

Jangan pula memencet atau memecahkan bagian kulit yang melepuh dan membentuk bintil menggelembung. Bintil berair itu berfungsi untuk melindungi luka dari paparan lingkungan luar.

Melakukan kedua hal di atas malah akan memperburuk kondisi kulit yang sudah rusak. Kulit memiliki cara dan prosesnya sendiri untuk menyembuhkan luka. Apabila kamu ingin meredakan gejala yang bikin tidak nyaman, kamu bisa oleskan krim pelembap tapi pastikan produk tersebut tidak memicu iritasi berkelanjutan.

2. Mandi air panas

Kulit sehabis terbakar matahari cenderung kering, ungkap Joshua Zeichner, M.D seorang direktur di Departemen Dermatologi Mount Sinai Hospital.

Maka dari itu, jangan dulu mandi air panas (baik itu berendam di bak atau di bawah pancuran shower) sampai kulit benar-benar sembuh total.

Jika tidak berhati-hati, air panas justru bisa mengikis produksi minyak alami pada kulit yang akan semakin membuat kulit kering dan mengelupas.

3. Pakai krim tabir surya yang mengandung bahan kimia

Setelah kulit terbakar matahari, kamu perlu menghindari paparan sinar matahari berlebihan sampai benar-benar pulih. Namun, apa yang harus dilakukan ketika situasi dan kondisi membuat perlu beraktivitas di bawah terik matahari?

Pakai tabir surya untuk melindungi kulit dari kerusakan lebih lanjut, tapi jangan pakai yang berbahan dasar kimia. Mengoleskan bahan kimia pada kulit yang terbakar justru dapat mengakibatkan iritasi.

Untuk itu, pilihlah sunscreen dengan konsentrasi oksida seng yang tinggi (sekitar 9-10%) atau yang berbahan dasar alami untuk membantu menenangkan kulit yang rusak.

4. Menggunakan krim yang mengandung alkohol

Selain tidak mengandung bahan kimia, pastikan juga kandungan krim apapun yang kamu gunakan pada kulit bebas alkohol. Bukan tanpa alasan, karena dr. Shereene Idriss, dokter dermatologi kosmetik menjelaskan bahwa alkohol bisa mengeringkan sediaan minyak alami yang ada pada kulit.

Itu sebabnya, ketika diberikan di area kulit yang mengalami sunburn, malah bisa mengganggu proses penyembuhan kulit. Akibatnya, kulit yang rusak membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk sembuh.

5. Menutupinya dengan make up

Hal lain yang dilarang untuk dilakukan setelah kulit terbakar matahari, yakni menutup kulit yang terluka dengan menggunakan make up.

Dr. Idriss menuturkan bahwa melapisi area kulit yang mengalami iritasi dengan polesan make up akan meningkatkan risiko mengalami infeksi ataupun reaksi alergi — terlebih jika menggunakan spons dan kuas make up yang kotor.

Di masa ini kulit sangat membutuhkan ruang untuk bernapas, maka tahan dulu keinginan merias wajah untuk membiarkan pori-pori kulit tetap terbuka terbuka dan melakukan proses penyembuhan alaminya.

6. Jarang minum air

Kulit yang kering setelah terbakar matahari perlu asupan lebih banyak cairan agar bisa cepat sembuh. Ini karena proses penyembuhan luka bakar akan membuat kulit cenderung menyerap lebih banyak cairan. Hal ini jugalah yang membuat kita rentan mengalami dehidrasi selama masa pemulihan.

Maka sebaiknya cukupi asupan cairan dalam tubuh dengan minum lebih banyak air setiap harinya.

7. Memakai pakaian ketat

Salah satu hal yang mungkin sering terlewatkan setelah kulit terbakar matahari adalah memakai pakaian yang ketat. Ya, sama seperti penggunaan make up, kamu juga tidak dianjurkan untuk memakai pakaian yang terlalu ketat demi membiarkan kulit bernapas.

Kulit yang meradang harus dibiarkan terbuka karena di saat ini sistem imun tubuh sedang merespon kerusakan dengan cara meningkatkan aliran darah ke area yang rusak guna mempercepat penyembuhan. Itu sebabnya, kulit mengalami kemerahan, panas, dan iritasi.

Memakai pakaian ketat justru bisa menyebabkan kerusakan yang semakin parah setelah kulit terbakar matahari.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/11/08/080800320/7-hal-yang-perlu-dihindari-setelah-kulit-terbakar-matahari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke