Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Pakai Topi Bikin Pria Cepat Botak, Benarkah?

Namun, keseringan pakai topi disebut-sebut juga menjadi salah satu penyebab kebotakan pada pria. Apa benar begitu?

Benarkah topi jadi penyebab kebotakan pada pria?

Kamu mungkin punya teman yang sering bergaya dengan topi. Secara kebetulan, teman kamu tersebut memiliki rambut tipis atau bahkan cenderung botak.

Kalau diperhatikan lagi, kamu mungkin juga pernah melihat beberapa tokoh film berambut botak yang kebetulan sering memakai topi dalam setiap adegannya.

Mungkin, atas dasar pengamatan inilah banyak orang berasumsi, sering memakai topi memang menjadi salah satu penyebab kebotakan pada pria.

Namun, apakah benar ada hubungannya?

Peneliti asal Amerika Serikat, James Gatherwright dan timnya mencoba mengamati kebiasaan memakai topi pada pria dan wanita melalui dua penelitian yang berbeda.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Plastic and Reconstructive Surgeons ini melibatkan 92 pria kembar identik, dan 98 wanita kembar identik.

Meski kedua penelitian ini dilakukan secara terpisah, proses pengambilan sampelnya tetap sama.

Para ahli sama-sama mengukur lama pemakaian topi dan kadar hormon testosteron pada pria dan wanita.

Hormon testosteron memegang peran penting untuk pertumbuhan dan perkembangan seksual pria, sekaligus menentukan pertumbuhan rambut.

Jika tubuh kekurangan hormon testosteron, maka hal ini dapat menyebabkan rambut botak, atau rambut yang menipis seiring waktu.

Para ahli megungkap, semakin lama pria memakai topi, mereka juga semakin cepat mengalami rambut rontok di bagian temporal alias kepala bagian samping.

Di sisi lain, hal ini tidak terbukti dapat membuat rambut wanita jadi gampang rontok.

Beberapa pakar kesehatan lainnya, termasuk dr. Aman Samrao, seorang spesialis kulit di Harbor-UCLA Medical Center, AS justru mengungkapkan fakta sebaliknya.

Menurut dr. Aman Samrao, penyebab kebotakan karena kebiasaan pakai topi hanyalah mitos belaka.

Apa hubungan topi dan kebotakan?

Kasus kebotakan pada pria dapat disebabkan oleh banyak faktor, artinya bukan hanya karena kebiasaan memakai topi semata.

Salah satu penyebab yang paling umum adalah adanya hormon penyebab kebotakan yang disebut dengan dihidrotestosteron atau DHT.

Hormon DHT ini bersifat genetik, artinya hanya pria yang punya hormon inilah yang akan mengalami kebotakan.

Namun, memang tidak menutup kemungkinan, topi juga dapat menyebabkan rambut pria jadi gampang rontok dan cepat botak.

Hal ini tergantung dari jenis topi dan seberapa lama kamu memakainya.

Rambutmu bisa saja jadi botak atau menipis kalau kamu terbiasa memakai topi yang sangat ketat dan dalam jangka waktu yang lama.

Sebab, rambut dan kulit kepala yang sering tertutup topi akan sulit bernapas karena kekurangan oksigen.

Topi yang terlalu ketat dapat menghalangi suhu panas keluar dari kepala. Akibatnya, aliran darah ke folikel rambut menjadi terhambat dan memicu stres.

Batang rambut pun lama kelamaan menjadi melemah dan rontok satu per satu.

Kabar baiknya, rambut rontok atau tipis ini tidak akan selalu berakhir pada kebotakan.

Ya, kondisi ini umumnya hanya bersifat sementara. Rambut bisa kembali tumbuh subur dan menguat setelah kamu melepas topi dan membiarkan rambut bernapas lega.

Kamu boleh saja pakai topi, asalkan…

Sebetulnya, sah-sah saja kalau kamu ingin memakai topi saat pergi ke luar rumah.

Apalagi kalau memang situasinya mengharuskanmu memakai topi.

Contohnya, saat kamu harus bekerja di lapangan, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, cuaca di luar sedang panas, dan sebagainya.

Namun, perhatikan lagi jenis topi yang kamu pakai. Supaya rambutmu tidak cepat rontok, sebaiknya gunakan topi yang agak longgar agar rambut bisa bernapas.

Bila sudah tidak diperlukan, sebaiknya segera lepas topi agar rambut bisa bernapas lega.

Dengan begitu, aliran darah ke folikel rambut menjadi lebih lancar dan mencegah kerontokan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/11/15/194351920/sering-pakai-topi-bikin-pria-cepat-botak-benarkah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke