Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Turunkan Berat Badan dengan Diet 5:2, Mau Coba?

Diet tersebut dinamakan 5:2 karena pengikutnya dituntut untuk makan rutin selama lima hari, dan menurunkan jumlah asupan kalori secara drastis pada dua hari lainnya.

Target diet 5:2 adalah memangkas asupan kalori menjadi hanya seperempat dari total asupan kalori rutin.

Misalnya, target kalori harian seseorang sebesar 2.000 kalori. Maka, pada dua hari "puasa", orang tersebut hanya bisa mengonsumsi sebesar 500 kalori.

Hal terpenting, dua hari puasa tersebut jangan sampai berurutan. Misalnya, lakukan setiap Senin dan Kamis atau Rabu dan Sabtu.

Sebab, tubuh tetap memerlukan kalori dan nutrisi untuk bisa berfungsi dengan optimal. Namun, asupan makanan yang dipilih tak dibatasi.

Diet 5:2 fokus pada pembatasan jumlah kalori pada dua hari puasa.

Cara ini bisa membuat pengikutnya lebih puas dengan pola makan mereka, karena tidak dibatasi terlalu ketat.

Meski begitu, bukan berarti kita bisa makan sebebas-bebasnya pada lima hari sisanya.

Tetaplah berlakukan pola makan sehat, serta menghindari makanan olahan atau bergula.

Manfaat

Ada sejumlah manfaat yang bisa didapatkan dengan menjalankan pola diet 5:2. Seperti mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan menurunkan berat badan.

Untuk mencapai target berat badan yang diinginkan, pengikut pola diet 5:2 dianjurkan untuk makan dalam jumlah yang lebih sedikit daripada jumlah kalori yang mereka bakar.

Para ahli gizi menyebutnya kalori defisit.

Jika diikuti secara tepat, diet 5:2 bisa menjadi cara sederhana dan "tepat sasaran" dalam memangkas kalori, sehingga membantu kita membakar lemak berlebih.

Meski tidak banyak studi yang membahas diet 5:2 secara spesifik, studi-studi terdahulu mengenai intermittent fasting bisa menjadi landasan.

Sebuah ulasan pada Annual Review of Nutrition mencatat, dalam studi terhadap binatang, diet serupa intermittent fasting bisa membantu mereduksi jaringan lemak dan sel yang menyimpan lemak.

Sebuah ulasan dan meta analisis yang dilakukan pada 2018 membandingkan intermittent fasting dengan diet lainnya yang membatasi kalori secara ketat.

Penelitian tersebut mencatat bahwa intermittent fasting sama efektifnya dengan pembatasan kalori, demi mencapai target penurunan berat badan dan meningkatkan kesehatan metabolisme.

Apakah diet ini aman untuk semua orang?

Diet ini bisa menjadi alternatif bagi sebagian orang yang ingin menjalankan rencana diet yang tidak terlalu ketat, namun tidak bagi semua orang.

Orang-orang yang rentan mengalami penurunan gula darah, mudah pusing dan lelah, mungkin kurang tepat jika menerapkan pola diet yang melibatkan puasa.

Wanita hamil atau menyusui juga dilarang berpuasa. Sementara, anak-anak dan remaja perlu mengikuti saran-saran dokter jika ingin menjalankannya.

Selain itu, orang-orang yang menderita penyakit kronis seperti diabetes perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Pola makan diet 5:2

Tidak ada pakem pola makan selama dua hari puasa pada diet 5:2 ini, sebab setiap orang memiliki respons tubuh yang berbeda.

Pada prinsipnya, pada dua hari puasa tersebut pengikut diet 5:2 hanya mengonsumsi 25 persen dari total asupan kalori yang seharusnya.

Beberapa orang memulainya dengan sarapan ringan untuk memberi energi mereka ketika berkegiatan.

Namun bagi beberapa orang lainnya, sarapan membuat mereka merasa lebih lapar di sisa hari.

Orang-orang seperti ini mungkin saja perlu menunggu jam yang tepat untuk makan berat.

Karena itu, rencana makan setiap orang bisa berbeda. Beberapa orang menerapkan pola-pola makan berikut pada dua hari puasa:

- Tiga kali makan berat, yaitu sarapan, makan siang dan makan malam.

- Makan siang dan makan malam lebih awal.

- Sarapan dalam porsi kecil, makan siang agak larut, dan tidak makan malam.

- Satu kali makan besar pada makan malam atau sarapan.

Pilihan makanan

Penting untuk menjaga tubuh tetap kenyang pada hari-hari puasa dengan mengonsumsi makanan bernutrisi yang mengenyangkan, seperti makanan berserat dan protein.

1. Sayur-sayuran dan serat

Bagi pengikut pemula, makan lebih banyak sayur-sayuran bisa membantu mereka merasa lebih kenyang.

Sayuran memiliki kalori yang cenderung lebih rendah dariada produk-produk hewani dan biji bijian utuh. Artinya, sayuran bisa menjadi makanan ringan.

Salad, sayuran berdaun hijau dan gelap juga bisa menjadi opsi tepat makanan yang mengenyangkan dengan kalori rendah.

2. Protein

Protein berperan sangat penting untuk menjaga kita tetap kenyang selama dua hari puasa.

Fokuslah pada sumber protein rendah lemak, seperti ikan, telur, kacang-kacangan, tahu, dan lainnya.

Jangan lupa untuk menghindari minyak berlebih ketika memproses makanan dengan cara digoreng. Pilihlah proses dengan cara dipanggang, direbus atau dibakar.

3. Berry hitam

Kebanyakan buah-buahan mengandung banyak gula. Namun tidak pada buah-buahan berry hitam, seperti blackberry dan blueberry.

Namun, berry hitam juga bisa mengenyangkan tanpa menambah banyak kalori.

Kamu juga bisa mengonsumsi sup, makanan yang mengenyangkan, namun tidak menambah banyak kalori. Air juga bisa membantumu lebih kenyang dan sangat penting bagi tubuh.

Ketika mengonsumsi kopi atau teh, usahakan tidak menambahkan pemanis.

Meskipun bagi sebagian orang, minum kopi atau teh justru bisa menstimulasi sistem pencernaan mereka dan bisa membuat lapar.

Teh herbal adalah opsi lainnya yang juga bisa membantu meningkatkan asupan cairan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/01/29/190000120/turunkan-berat-badan-dengan-diet-5-2-mau-coba-

Terkini Lainnya

Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com