Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Kebiasaan Orang-orang yang Tak Pernah Stres

KOMPAS.com — Banyak orang merasa memiliki terlalu banyak pekerjaan kemudian berujung pada stres. Namun, ada beberapa di antara mereka yang disibukkan dengan banyak pekerjaan, tetapi tak pernah merasa stres.

Apa saja rahasia di balik orang-orang yang tak pernah merasa stres itu?

1. Memprioritaskan tidur, makan layak, dan olahraga

Penasihat karier tersertifikasi dari Montclair, New Jersey, Allison Task, melalui halaman Reader's Digest, menceritakan salah satu kliennya, seorang eksekutif berusia 60 tahun.

Kliennya tersebut punya resep menghindari stres yang sangat sederhana, yaitu tidur rutin setiap pukul 21.00 dan berolahraga di pusat kebugaran setiap pukul 06.00.

Kliennya tersebut merasa memiliki pikiran yang segar dan siap menjalani hari, apa pun yang akan dihadapi.

2. Mengindari drama

Orang-orang yang berkendara cepat di jalan tol tahu betul bagaimana menghindari jalan berlubang. Drama kehidupan sama saja dengan lubang tersebut.

Bergosip atau membicarakan keburukan orang lain mungkin saja memang terasa menyenangkan pada saat itu. Namun, kebiasaan tersebut jarang membuat pelakunya memiliki perasaan nyaman.

Kebiasaan membicarakan orang lain juga akan menjadi bumerang bagi diri sendiri di kemudian hari.

Orang-orang yang jarang mengalami stres tidak membicarakan orang lain. Mereka menghindari kebiasaan buruk tersebut.

Membicarakan orang lain membuang-buang waktu dan energi emosional kita yang sebetulnya bisa dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih bermanfaat dan produktif.

3. Memiliki hubungan sosial yang saling membantu

Task mengenal seorang klien yang menjadi orangtua angkat seorang anak laki-laki. Ketika kita memikirkan harus mengasuh seorang anak laki-laki, kita mungkin berpikir membutuhkan uang yang tidak sedikit untuk memenuhi kebutuhannya.

Alih-alih membiarkan beban tersebut dipikulnya sendiri, klien Task menghubungi jejaring dan komunitasnya yang kira-kira bisa ikut membantu anak angkatnya tersebut sehingga ia tak seorang diri menanggung beban mengurus anak itu.

4. Tahu cara mengisi kebutuhan diri sendiri

Mereka yang jarang mengalami stres tahu betul bagaimana mengisi kebutuhannya, mulai dari mengisi rasa kebosanan dengan pergi bersama teman-teman terdekat hingga sekadar bersantai membaca buku di rumah.

Mereka tahu kapan mereka harus berhenti dan istirahat, kemudian mengisi dirinya kembali.

Mereka tahu bahwa sosialisasi penting, tetapi istirahat juga penting. Mereka tak akan pernah menunggu dirinya sakit atau depresi.

Ketika mereka merasa kantongnya kosong, mereka tahu bagaimana mengisinya. Ketika ada film yang benar-benar ingin ditontonnya, mereka tak menunggu siapa pun untuk segera menyaksikannya.

5. Disiplin

Task menemukan beberapa klien potensial yang membutuhkan pelatihan. Ia mempelajari bahwa latar belakang orang-orang tersebut adalah pemain tenis, musisi, atau pekerjaan lain di mana mereka bisa mengidentifikasi target mereka masing-masing.

Seseorang yang sudah mencapai target-target besarnya, apakah itu lari maraton, memenangi  perlombaan di sekolah, atau menjadi aktor sukses, adalah mereka yang bekerja keras dan meraih buah kerja kerasnya.

Mereka memiliki sikap disiplin dan tahu bahwa untuk mencapai sesuatu sering kali kita harus mengorbankan hal-hal di area lainnya.

6. Menjaga kesehatan

Orang-orang yang jarang merasakan stres dan selalu menjaga dirinya tetap efektif hampir selalu berusaha menjaga kesehatan.

Ketika mereka demam, mereka akan beristirahat karena dengan tidur lebih dulu mereka akan lebih cepat sembuh.

Mereka juga merupakan orang-orang yang akan selalu memastikan dirinya tidak merepotkan orang lain dengan penyakitnya.

Mereka pergi ke dokter dan rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi. Mereka tahu bahwa kesehatan sangatlah penting sehingga mereka akan menjaganya sebisa mungkin.

7. Mengedepankan solusi

Mereka yang jarang merasa stres cenderung suka merealisasikan perubahan. Mereka tidak memikirkan sesuatu terlalu berlebihan, melainkan lebih memilih mengatasi sesuatu dengan solusi.

Mereka mengidentifikasi masalah, mencari solusi, mengeksekusi, dan berpindah ke hal lain.

8. Tersenyum dan menikmati hari

Hidup terus berjalan dan akan berjalan semakin mulus ketika kita menghadapinya dengan sikap yang baik.

Ketika kita memiliki perasaan yang baik, kita akan dikelilingi semakin banyak teman sebab hidup akan memberikan hal-hal baik bagi mereka yang mengapresiasinya.

Mereka yang jarang mengalami stres mampu membedakan apa yang mereka bisa kontrol dan tidak. Penerbangan yang ditunda, kemacetan, atau badai tidak membuat mereka kesal.

Mereka menyadari bahwa hal-hal itu bisa saja terjadi dan jika mereka ingin menghindarinya, mereka selalu punya cara untuk menghindarinya.

Misalnya, dengan tidak bepergian dengan pesawat terbang, bekerja di rumah, atau pindah tempat tinggal.

Mereka tidak pernah mengatakan "tidak" pada suatu perencanaan, pesta, dan pada orang-orang yang bahkan tak mereka sukai.

Mereka menjaga betul kehidupan yang telah mereka bangun dan mensyukuri apa yang mereka punya.


https://lifestyle.kompas.com/read/2019/04/15/152147920/8-kebiasaan-orang-orang-yang-tak-pernah-stres

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com