Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Hanya Fisik, Olahraga Juga Menyehatkan Mental

KOMPAS.com - Selama ini, kita sudah banyak membahas dampak kesehatan fisik dari olahraga. Manfaat olahraga terhadap kebugaran fisik memang sangat baik, namun manfaat yang didapatkan ternyata lebih dari itu.

Sebuah studi terbaru tentang olahraga, memori dan penuaan, menemukan bahwa olahraga moderat bisa meningkatkan fungsi otak dan kemampuan kita mengingat nama-nama serta informasi sejenis.

Efek ini bisa diakumulasikan dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan kemampuan otak dalam mengingat sesuatu.

Para peneliti berpikir bahwa pada usia dewasa, otak manusia cenderung membaik dari segi struktur dan fungsi, terutama jika dibandingkan dengan jaringan lunak seperti otot yang terus bertumbuh dan menyusut sebagai respons langsung dari bagaimana kita menjalani hari.

Namun, eksperimen yang lebih baru menunjukkan bahwa otak orang dewasa faktanya bisa menyambung dan membentuk kembali secara sendirinya lewat berbagai cara, tergantung dari gaya hidup kita.

Nah, olahraga bisa berdampak secara langsung terhadap otak kita.

Pada eksperimen terhadap binatang, olahraga bisa meningkatkan produksi neurokimia dan angka pertumbuhan neuron baru pada otak dewasa dan meningkatkan kemampuan berpikir binatang.

Sama halnya dengan manusia, sejumlah studi menunjukkan bahwa olahraga rutin bisa memperbesar volume hipokampus, bagian kunci dari jaringan memori otak. Olahraga juga disebut dapat meningkatkan banyak aspek terkait cara berpikir seseorang.

Namun, ada sejumlah pertanyaan substansial terkait olahraga dan otak, termasuk di antaranya waktu olahraga yang dibutuhkan untuk menghasilkan perubahan pada otak, apakah efek tersebut hanya dalam jangka pendek atau panjang, serta apakah bisa menjadi permanen jika olahraga dilakukan secara rutin.

Isu spesifik tersebut menggugah para ilmuwan dari University of Maryland. Pada 2013 mereka mempublikasikan studi dengan partisipan para orang dewasa untuk melihat efek jangka panjang dari olahraga terhadap porsi keterlibatan otak dalam memproses memori semantik.

Adapun memori semantik adalah pengetahuan kita tentang dunia dan budaya dengan manusia sebagai bagian darinya.

Ini merepresentasikan konteks hidup kita, proses membangun konsep dan nama-nama yang umum, seperti "seperti apakah warna biru?" dan "siapa itu Ringo Starr?".

Ini juga bisa berlangsung sebentar saja. Seiring bertambahnya usia, memori semantik seringkali menjadi salah satu memori pertama yang dihilangkan.

Namun, para ilmuwan dari Maryland menemukan lewat studi mereka bahwa program jalan di atas treadmill selama 12 minggu bisa mengubah porsi kerja otak terhadap memori semantik.

Setelah olahraga empat bulan, keaktifan bagian-bagian otak tersebut selama tes memori semantik berkurang. Hal ini adalah hasil yang diinginkan.

Untuk studi yang dipublikasikan April lewat Journal of the International Neuropsychological Society, para ilmuwan memutuskan untuk kembali mundur dan mengurai langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut.

Secara spesifik, mereka ingin melihat apakah olahraga tunggal bisa mengubah proses memori semantik pada otak.

Mereka merekrut 26 pria dan wanita sehat usia 55 hingga 85 tahun yang tidak memiliki masalah memori serius dan meminta mereka untuk mengunjungi laboratorium olahraga sebanyak dua kali.

Di sana mereka beristirahat dengan tenang atau mengendarai sepeda statis selama 30 menit. Para ilmuwan berharap sepeda statis bisa menstimulasi otak namun tidak membuat para partisipan lelah.

Setelah itu, mereka berbaring di dalam pemindai otak MRI dan melihat deretan nama yang muncul di layar di atas kepala mereka. Beberapa nama yang muncul adalah nama-nama terkenal sementara sisanya dari buku telepon lokal.

Nama-nama terkenal adalah elemen penting dalam memori semantik dan para partisipan diminta untuk menekan satu tombol pada layar jika mereka mengenal nama selebriti yang muncul. Sementara jika tidak, mereka diminta menekan tombol lainnya.

Sementara itu, para peneliti menelusuri aktivitas otak mereka sama dengan porsi keterlibatan dalam memproses memori semantik.

Para ilmuwan berharap area yang dibutuhkan untuk kerja memori semantik akan cenderung lebih tenang setelah sesi olahraga, sama seperti kondisi setelah berminggu-minggu olahraga.

Hal itu dikatakan oleh associate professor kinesologi dan direktur Exercise for Brain Health Laboratory dari University of Maryland School of Public Health, yang mengawasi studi tersebut.

Namun, hal itu tidak terjadi. Bagian otak yang paling terlibat dalam memori semantik justru menguap bersama aktivitas yang jauh lebih banyak setelah mereka melakukan olahraga daripada ketika mereka beristirahat.

Awalnya, para peneliti kaget dan bingung dengan hasilnya. Namun, mereka mulai menduga bahwa mereka sedang mulai menyaksikan respons dari latihan yang dilakukan.

"Itu adalah analogi pada apa yang terjadi dengan otot," kata Smith.

Ketika mereka mulai berolahraga, otot-otot mulai menegang dan terbakar melalui energi. Namun, ketika tubuh mereka mulai semakin bugar, otot-otot yang sama merespons lebih efisien dan menggunakan lebih sedikit energi untuk pekerjaan yang sama.

Para ilmuwan menduga, lonjakan aktivitas otak setelah sesi bersepeda pertama adalah pendahuluan untuk perubahan bentuk jaringan. Dengan dilanjutkannya olahraga, ini akan meningkatkan fungsi pada area tersebut.

Dengan kata lain, pusat ingatan otak kita menjadi lebih sehat.

Studi ini adalah studi jangka pendek dan tidak menunjukkan langkah-langkah intervensi yang terlibat dalam mengubah otak dengan olahraga teratur.

Studi ini juga tidak menjelaskan bagaimana aktivitas mengubah otak. Meski begitu, Smith meyakini bahwa gelombang para neurotransmiter tertentu dan biokimia lainnya yang muncul setelah olahraga memiliki peran tertentu.

Smith dan para koleganya berharap bisa memeriksa jaringan tersebut pada studi mendatang dan mencaritahu jenis dan jumlah olahraga yang tepat untuk membantu kita menjaga memori-memori penting dan yang telah lalu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/05/02/110839820/tak-hanya-fisik-olahraga-juga-menyehatkan-mental

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke