Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Tanda "LDR" yang Tak Bakal Bertahan Lama

Kondisi itu memaksa kalian berdua harus menjalani hubungan jarak jauh alias long distance relationship (LDR).

LDR tak selalu baik. Beberapa orang merasa hubungannya seperti tidak lagi terjalin ketika berjauhan dengan kekasih.

Nah, jika kamu merasakan tanda-tanda ini, ada kemungkinan hubunganmu tidak akan bertahan lama, dan hanya membuang-buang waktu.

1. Si dia kerap menunda bertemu

Ketika tinggal berjauhan dengan kekasih, masuk akal jika saling mengunjungi atau bertemu secara rutin kadang sulit terealisasikan.

Namun, jika dia terus memberikan alasan demi alasan untuk tidak menemuimu, ada kemungkinan kamu tidak lagi menjadi prioritasnya.

Ada kemungkinan dia lebih memprioritaskan seseorang yang ada di satu lokasi dengannya.

Atau, ada kabar-kabar besar yang tidak disampaikannya padamu, misalnya kehilangan pekerjaan, sehingga tidak bisa membeli tiket untuk pergi ke tempatmu.

2. Tak kunjung memiliki rencana masa depan

Bahkan jika kamu harus menunggu bertahun-tahun lamanya untuk bisa tinggal di daerah yang sama lagi, kamu pasti paham bahwa seharusnya ada kejelasan.

Kejelasan ini bisa berupa rencana untuk memastikan LDR tersebut tidak terjadi selamanya.

Perencanaan ini mungkin memang tidak dibuat pada awal membina hubungan, terutama jika kamu bahkan belum tahu apakah pacarmu akan menjadi pasangan seumur hidupmu.

Namun, ceritanya bisa berbeda ketika hubungan sudah berjalan beberapa bulan.


3. Si dia tidak ingin bertemu keluargamu

Ketika tinggal di tempat yang jauh, banyak orang memang tergoda untuk melewatkan acara-acara besar keluarga.

Namun, si dia tidak datang bukan karena masalah jadwal, melainkan memang tidak ingin.

Bisa jadi itu karena dia memang tahu tidak akan ada masa depan dalm hubungan kalian.

Bertemu dengan orang-orang penting dan membiarkan mereka menyaksikan hubunganmu dianggap membuang-buang waktu.

4. Terlihat mudah terganggu

Dulu kamu dan pasangan mungkin rajin saling menghubungi atau ngobrol lewat beragam media. Tapi, kini tidak lagi.

Percakapan lewat WhatsApp tampak menjadi hal yang kurang nyaman bagi si dia, dan sepertinya dia lebih suka melakukan hal lain.

Atau, seolah dia melakukan sebuah hal heroik dengan menyempatkan diri berbincang denganmu lewat Skype, alih-alih pergi main dengan teman-temannya.

Padahal, kecuali kalian berdua sedang bertengkar hebat, seharusnya dia selalu rela untuk meluangkan waktu menanyakan kabar, dan berbincang denganmu meski hanya lewat percakapan telepon.


5. Ketika bertemu, bermesraan tak terasa menyenangkan

Setiap pasangan melalui periode pasang-surut ketika bercumbu, yang membuat mereka tidak selalu dalam 'mood'.

Namun. Jika kamu dan pasangan hanya bertemu 1-2 kali dalam sebulan karena LDR, rasa sakitmu tidaklah aneh jika melihat si dia tidak antusias untuk bermesraan denganmu.

Jika hal ini terus terjadi, dan dia sedang tidak mengalami masalah besar dalam pekerjaan, mungkin lebih baik dia menemukan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.

Atau, bisa pula dia sudah bosan denganmu.

Memiliki kecocokan dalam selera bercinta di banyak waktu sangatlah penting untuk hubungan yang sehat.

6. Dia membuat kelompok pertemanan baru

Membuat kelompok pertemanan baru di usia dewasa adalah hal yang sulit.

Jika kamu dan pasangan tinggal di tempat yang sama, ada kemungkinan kelompok pertemanan kalian sama.

Namun, karena kalian tinggal berjauhan, maka pasanganmu bisa saja memiliki kelompok pertemanan baru.

Teman-temannya itu juga bisa saja menggodanya untuk menemukan pasangan lokal. Yang mereka tahu tentangmu adalah kamu tidak di sana.

Jadi, di mata mereka, pasanganmu adalah seorang lajang.


7. Mudah terganggu dengannya

Jika si dia jauh dan seolah selalu menemukan cara untuk membuatmu merasa terganggu, maka bisa jadi bunga-bunga cinta di antara kalian sudah hilang.

Bisa jadi kamu terganggu dengan hal-hal kecil seperti ketika ia membuat suara-suara aneh, atau ketika ia tidak disiplin dengan suatu hal.

Jika ini kamu alami, maka kamu perlu memikirkan kembali apakah hubungan kalian layak dilanjutkan.

8. Merasa enggan ketika berpikir untuk hidup bersama

Ketika menjadi suami-istri kelak, kamu khawatir cara hidupnya berbeda 180 derajat denganmu.

Mungkin dari sisi kebersihan yang kamu anggap penting, tidak penting baginya.

Atau mungkin kamu suka pernah-pernik lucu, tapi pasanganmu menilai pernak-pernik lucu hanya cocok untuk di kafe.

Normal untuk mengalami adanya perbedaan dengan pasangan. Namun, jika kamu merasa khawatir untuk memikirkan akan tinggal bersama dengan pasanganmu, maka untuk apa kamu lanjutkan hubungan itu?

9. Kamu selalu jadi pihak yang mengupayakan

LDR adalah hal yang sulit. Kedua belah pihak harus memprioritaskan satu sama lain.

Jika kamu merasa dalam hubunganmu kamulah yang selalu berupaya untuk bertemu, menelepon, dan merayakan tanggal-tanggal besar, sementara dia tidak, maka hal itu akan terus berlanjut jika hubunganmu tak diakhiri.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/05/09/150000720/9-tanda-ldr-yang-tak-bakal-bertahan-lama

Terkini Lainnya

Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Wellness
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
Wellness
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Wellness
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com